spot_img
Sabtu 18 Mei 2024
spot_img
More

    Prabowo Sebut Tak Berencana Tarik Pasukan Perdamaian RI dari Lebanon 

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menyatakan, belum berencana untuk menarik Pasukan TNI dalam misi perdamaian PBB di Lebanon, yang terus bertahan hingga kini selama serangan Israel ke Gaza masih berlangsung.

    Hal itu disampaikan oleh Prabowo dalam Konferensi Pers acara 17th ASEAN Defence Minister’s Meeting (ADMM) and The 10th ASEAN Defence Minister’s Meeting Plus 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (16/11/2023).

    “Sampai sekarang belum ada rencana menarik pasukan perdamaian kita yang ada di Lebanon,” kata Prabowo.

    Sampai saat ini, ada 1.200 anggota kontingen Indonesia yang bertugas di UNIFIL Lebanon.

    BACA JUGA: Diperiksa Bareskrim Polri, Ketua KPK Firli Bahuri Dicecar 15 Pertanyaan

    Selain itu, Prabowo juga terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Dewan Keamanan PBB dan negara-negara terkait, untuk memantau perkembangan situasi yang terjadi di Gaza.

    “Kita koordinasi terus sama PBB, Dewan Keamanan, dan negara yang berhubungan di situ,” lanjutnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Prabowo sebagai ketua atau tuan rumah ADMM mewakili Indonesia, turut menyampaikan rasa prihatin atas situasi yang terjadi di Gaza.

    Ia juga menegaskan, ASEAN turut mendesak agar kekerasan yang terjadi di Gaza dapat segera dihentikan.

    “Pertemuan saya sebagai ketua sekaligus sebagai wakil dari Indonesia juga beberapa negara, antara lain Malaysia juga menyampaikan rasa prihatin kita atas kejadian di Gaza. Kita mendorong semua usaha untuk segera menghentikan kekerasan di situ,” ungkap dia.

    Saat ketegangan terjadi antara Hizbullah dan Israel, markas pasukan UNIFIL di bagian selatan Lebanon sempat dikabarkan terkena mortir Israel. Namun hal ini dibantah Mabes TNI.

    Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono menyebutkan, benda yang jatuh di permukaan tanah dekat markas UNIFIL bukan mortir, tapi roket flare.

    “Roket flare yang ditembakkan untuk memberikan penerangan cahaya yang dilakukan dalam rangka meminimalkan kemungkinan adanya infiltrasi. Tiap malam di perbatasan, flare sering ditembakan ke atas,” ujar Julius.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img