PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran mencatat kasus HIV/AIDS di Pangandaran mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pangandaran Yadi Sukmayadi menyebutkan, angka kematian kasus HIV/AIDS dari tahun 2020 hingga 2023 sebanyak 13 orang.
“Kasus kematian HIV/AIDS di tahun 2020 sebanyak 1 orang, tahun 2021 ada 3 orang. tahun 2022 sebanyak 4 orang. Kemudian pada tahun 2023 mencapai 5 orang,” katanya saat dihubungi melalui pesan singkat Whatsapp Selasa, (14/11/2023).
BACA JUGA: Pemkab Pangandaran Bakal Tingkatkan Layanan Seluruh Puskesmas menjadi Rawat Inap
Sementara itu, Kepala bidang Program pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) dr. Rina Veriany mengatakan, jumlah yang teridentifikasi HIV/AIDS dari tahun 2017 hingga 2023 tercatat sebanyak 173 orang.
Angka tersebut didominasi berusia 20 tahun hingga 59 tahun. Meski begitu, Dia mengaku tidak tahu awal penyebabnya dari mana.
“Hanya banyak ibu rumah tangga yang kemungkinan tertular dari pasangannya,” katanya.
Dia mengimbau kepada masyarakat kabupaten Pangandaran agar menghindari seks bebas dan pergunakan alat kontrasepsi (kondom).
“Segera tes HIV. Apabila memiliki resiko tinggi (WPS, LSL, penasun) segera memulai pengobatan ARV apabila hasil tes positif HIV,” ucapnya.
Dia mengklaim, sejauh ini pihaknya telah berupaya berbagai cara agar kasus HIV AIDS tidak menyebar luas di kalangan masyarakat Kabupaten Pangandaran.
BACA JUGA: FUNGANDARUN 2023, Lomba Lari Sambil Nikmati Sunset Pangandaran
“Dengan mendekatkan layanan PDP, mengupayakan pemutusan mata rantai, optimalisasi peran lembaga swadaya masyarakat dan pencegahan penularan dari ibu ke anak,” katanya.
Dia juga menjelaskan, untuk anggaran penanganan penyakit tersebut, dirinya tidak bisa menyampaikan, karena belum tahu secara rinci.
“Kebetulan saya baru satu bulan di P2P. Akan tetapi, Sumber anggaran kita ada 3 yakni, dari BOK, APBD dan NGO (globalfund),” katanya.
(Sajidin/Anthika Asmara)