JAKARTA,FOKUSJabar.id: Bergabungnya Partai Demokrat bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama dengan partai Gerindra, Golkar dan PAN dengan mengusung bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto, dinilai menambah kekuatan Prabowo Subianto untuk melenggang menjadi Presiden RI ke-8.
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengatakan, Demokrat akan memberikan efek elektoral yang cukup tinggi untuk Bacapres Prabowo dengan syarat Ketua Majelis Tinggi (KMT) partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan memenangkan Prabowo.
“Peran Demokrat untuk Prabowo yaitu dapat mendapat memberikan efek elektoral jika SYB all out dan turun gunung,” kata Denny dari keterangan resmi, Senin (18/9/2023).
BACA JUGA: Resmi Berkoalisi Dengan Prabowo Subianto, Demokrat Bakal Deklarasi dalam Waktu Dekat
Menurutnya, SBY akan sangat membantu Prabowo jika kekuatan politiknya dikeluarkan habis-habisan, terlebih SBY memiliki rekam jejak memenangkan Pilpres dua periode. Ia mencontohkan, pada Pilpres 2024 SBY unggul telak dengan selisih 20 persen, kemudian pada Pilpres menang dengan selisih 30 persen menang satu putaran dengan tiga pasangan calon presiden lainnya.
Saya ingat di 2009, menggemakan slogan Satu Putaran Saja. Begitu kuat gema slogan itu, menjadi polemik pro dan kontra. Saya pun diberi penghargaan News Maker of Election 2009 oleh perkumpulan wartawan (PWI Jaya) karena slogan yang saya buat itu terbukti dan menjadi perhatian utama,” kata dia.
Kemudian, jika SBY all out, maka akan banyak sekali para pendukung lama presiden ke-6 RI itu ikut memberikan sokongan. Menurut Denny, SBY bisa mengajak kembali komunitas lamanya untuk mendukung Prabowo.
Demokrat juga dapat diberikan tugas khusus fokus di Jawa Timur, karena itulah wilayah battle ground yang menentukan menang dan kalah seorang capres,” katanya.
Denny mengatakan apabila bakal capres Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto di putaran kedua Pilpres 2024, maka masing-masing kandidat memiliki keunggulan. Prabowo unggul di Jawa Barat dan Ganjar unggul di Jawa Tengah, sehingga Jawa Timur menjadi pertaruhan.
Oleh karena itu, siapa pun yang unggul di Jawa Timur akan besar kemungkinan unggul di keseluruhan pertarungan calon presiden.
“SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. Dia mendirikan museumnya di sana. Dibandingkan wilayah lain, Jawa Timur lebih hangat ke SBY dan Partai Demokrat,” kata Denny.
Adapun rilis survei terbaru baru dari LSI bulan Agustus 2023. Kini partai yang mendukung Prabowo di parlemen adalah Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat. Total dukungan empat partai itu berdasarkan survei: 35,7%.
Rinciannya: Gerindra (16,7%), Golkar (12,7%), PAN (4.0%), Demokrat (3.3%).
Sementara Ganjar didukung oleh dua partai, yaitu PDIP dan PPP. Total dua partai ini, berdasarkan survei LSI Denny JA, Agustus 2023, dukungannya sebesar 25,2%. Terdiri dari PDIP (23. 2%), dan PPP (2.0%).
Sedangkan Anies didukung oleh PKS, Nasdem dan PKB. Total dukungan partai ini sekarang (survei Agustus 2023), perolehannya 17,8%. Yaitu Nasdem (5.6%), PKB (6.6%) dan PKS (5.6%).
Berdasarkan perimbangan kekuatan mesin partai politik, prabowo unggul cukup telak sekali di atas 10%. (Prabowo: 35,7% VS Ganjar: 25.2 % VS Anies: 17,8%).
BACA JUGA: Golkar Sebut Megawati Tawari Ridwan Kamil Cawapres Ganjar, PDIP Bantah!
Selanjutnya berdasarkan survei LSI Denny JA yang sama (Agustus 2023).
Jika tiga capres yang maju, Prabowo unggul tipis, memperoleh 36,2%. Ganjar 35,8% dan Anis jauh di bawahnya: 19,7%.
Maka jika pilpres hari ini, Ganjar dan Prabowo masuk ke putaran kedua. Di putaran kedua, Prabowo melawan Ganjar, unggul Prabowo cukup telak. Prabowo: 51,5%. Ganjar 43,1%. Selisih keduanya di atas margin of error: 8,4%.
“Per hari ini, lima bulan sebelum Pilpres 2024 (Februari), Prabowo unggul baik untuk dirinya sendiri (capres), ataupun untuk mesin partai politik yang mendukung di belakangnya,” kata Denny.