spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Pemprov Jabar Jawab Tantangan Indonesia Emas Lewat WJDF

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemprov Jabar menuju Indonesia Emas 2045 bakal akan mengurai sejumlah tantangan melalui kegiatan West Java Development Forum (WJDF). 

    Kegiatan tersebut akan melibatkan publik terhadap perencanaan pembangunan, agar memecahkan masalah yang akan dihadapi pada  Indonesia Emas 2045 mendatang. 

    Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Iendra Sofyan berharap melalui WJDF bisa mengakselerasi pembangunan jangka panjang, sesuai kebutuhan dan berujung mewujudkan Indonesia Emas di 2045.

    BACA JUGA: Kerberhasilan Kurikulum Anti Radikalisme dan Anti Terorisme, Jabar Terima Penghargaan BNPT Award

    “Indonesia menjadi negara yang maju dengan sumber daya manusia (SDM) unggul dan mampu bersaing secara global. Tentunya dengan didukung dengan pemerataan pembangunan,” kata Iendra Sofyan dalam Jabar Punya Informasi (Japri) Jumat (29/7/2023). 

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) hasil WJDF ini nantinya sambung Iendra, akan disampaikan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri untuk ditindaklanjuti.

    “Secara target, waktu draft RPJP harus selesai di Desember tahun ini. Oleh sebab itu kita perlu percepatan, dengan berbagai diskusi dengan tema di setiap focus group discussion (FGD). Semuanya dikemas dalam West Java Development Forum,” ujarnya. 

    Menurutnya, bila tidak ada aral melintang WJDF akan dimulai pada Senin (31/7/2023) pekan depan dengan dibuka oleh Gubernur Ridwan Kamil. Seluruh aspek terkait percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat akan dibahas bersama, guna menghadapi tantangan masa depan.

    “Yang dibahas nanti, berbagai aspek. Sosial, ekonomi, lingkungan, birokrasi serta politik. Kami berupaya semua masyarakat terlibat, dengan berbagai metode. Metode elektronik, langsung ke lapangan, metode diskusi formal. Semua kita upayakan. Terakhir nanti pada pembahasan dengan legislatif, untuk menjadi Perda. Itu final, nanti di 2025,” ucapnya.

    BACA JUGA: DPRD Prov Jabar Soroti Kinerja Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya

    Sementara Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Arief Anshory Yusuf mengatakan, sejatinya pembangunan jangan terpaku hanya pada pertumbuhan ekonomi. Sebab, banyak indikator yang harus menjadi acuan. Sebab menurutnya, kadar pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak serta merta memberi imbas positif terhadap masyarakat.

    “Padahal itu hanya satu, dari banyak sekali indikator. Hal mendasar, seperti social development harus dimonitor terus-menerus. Yang penting bukan pertumbuhan ekonominya, kalau tidak dinikmati oleh orang lain,” kata dia. 

    Berita Terbaru

    spot_img