spot_img
Sabtu 4 Mei 2024
spot_img
More

    Terjadi Penggelembungan Harga Pupuk Bersubsidi, Ini Kata DKP3 Kota Banjar

    BANJAR,FOKUSJabar.id: DKP3 Kota Banjar angkat bicara soal penjualan pupuk bersubsidi dengan harga diatas Harga Eceran Tertinggi (HET). Penjual masih menggunakan aturan pemerintah. 

    Kepala Bidang Pertanian DKP3 Kota Banjar Yeti Sumaryati mengatakan, dari hasil Monitoring dan evaluasi (monev) ke kios penjual pupuk bersubsidi di Kecamatan Pataruman Kota Banjar, pemilik kios masih menjual dengan sesuai HET seperti yang ada dalam Keputusan Kementerian Pertanian (Kepmentan).

    “Dari hasil monev kami, kios menjual pupuk sesuai HET. Untuk Urea Rp 2.250 per-kilogram dan Untuk NPK Rp 2.300 per-kilogram,” ujarnya saat di konfirmasi melalui pesan singkat Whatsapp, Kamis (27/7/2023). 

    BACA JUGA: Pupuk Bersubsidi Ditemukan Dijual dengan Harga Diatas HET di Kota Banjar

    Yeti menambahkan, jika petani menebus pupuk secara kolektif oleh ketua kelompok sesuai dengan kesepakatan kelompok. 

    Terkait penggelembungan harga, yeti membenarkan karena, biasanya ada tambahan untuk biaya ongkos angkut dari kios pengecer ke kelompok.

    Sementara itu, dirinya juga membenarkan kartu tani di lapangan terdapat masalah pada saat penebusan di mesin edc tertulis card not found atau Pick up.

    “Untuk kartu yang bermasalah ada beberapa kemungkinan yaitu Kemungkinan ada masalah pada kartu atau terkait data-data  yang memang belum sinkron dengan data di simluhtan atau data di disdukcapil,” kata dia 

    “Selain itu Memang tidak ada kuotanya karena memang tidak terdaftar di e. alokasi,” kata dia menambahkan.

    Kendati demikian, dirinya memberikan beberapa solusi dengan mengecek Kartu terlebih dahulu apakah terdaftar di e. alokasi atau tidak. 

    “Kalau terdaftar di e. alokasi maka kartu tersebut bisa diperbaiki dengan cara melapor ke bank mandiri yg mengeluarkan kartu. Kalau sudah aktif bisa langsung dipergunakan,” kata dia.

    Menurutnya, Jika kartu tersebut tidak ada di e. alokasi maka kartu tersebut tidak bisa digunakan tahun ini kemungkinan petani pemilik kartu tahun lalu tidak melakukan daftar ulang sehingga tidak terdaftar di e. alokasi. 

    BACA JUGA: Program BPNT di Kota Banjar Bermasalah

    “Agar kartu bisa digunakan harus daftar ulang lagi,” ucap dia.

    Sebelumnya dikabarkan Harga pupuk bersubsidi di Kota Banjar ditemukan dijual diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) di salah satu kios Sub Pengecer di Desa Mulyasari  Kecamatan Pataruman Kota Banjar, Jawa Barat.

    Sesuai dengan keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 734 Tahun 2022, pada 2023 HET pupuk bersubsidi dipatok masing-masing senilai Rp 2.250 per kilogram untuk pupuk urea, Rp 2.300 per kilogram untuk pupuk NPK, dan Rp 3.300 per kilogram untuk pupuk NPK dengan formula khusus kakao.

    Pemilik kois Toto mengatakan, bahwa dirinya melayani tiga kelompok tani yakni kelompok tani Lugina 1, Lugina 2 dan kelompok tani Lugina 3. 

    (Sajidin/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img