spot_img
Rabu 17 April 2024
spot_img
More

    Pemkot Bandung Siap Dukung Sensus Pertanian

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Badan Pusat Statistik (BPS) akan menggelar Sensus Pertanian 2023 pada 1 Juni – 31 Juli 2023. Atas hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendukung penuh Sensus Pertanian di Kota Bandung.

    “Tentunya Pemkot Bandung menyambut baik dan siap mendukung penyelenggaraan sensus ini,” kata Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna saat BPS Kota Bandung menggelar Sosialisasi Sensus Pertanian 2023 sekaligus Kick Off Pencacahan ST 2023,” kata Ema di GH Universal Hotel Jalan Setiabudi Kecamatan Cidadap kota Bandung Jabar Selasa (30/5/2023).

    BACA JUGA:

    Hasil Rakerda Demokrat Jawa Barat, Resmi Usung Dede Yusuf Calon Gubernur Jabar 2024

    Ema menyebut, sebanyak 400 petugas akan kerahkan untuk mendata para petani di Kota Bandung.

    “Jadi 2 bulan penuh ini ada petugas pengawas, sebanyak 400 petugas turun ke lapangan,”katanya.

    Oleh karna itu, pihaknya meminta kepada camat dan lurah untuk mengoordinasikan dengan baik melalui RT dan RW agar pendataan ini valid.

    “Saya titip ke camat dan lurah untuk mendukungan penuh pendataan ini. Dari hasil ini akan ada data. Harapannya tentu yang sangat startegis, terutama untuk wajah ekonomi kota,”ucapnya.

    Ema mengatakan, di Kota Bandung tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA), sehingga kekuatan Kota Kembang ini berada pada sektor jasa.

    “Bahwa Kota Bandung tidak punya SDA, kekuatan kita berada pada sektor jasa. Karena lahan terbatas, sekitar 16 ribu hektar,” ujarnya.

    Ema mengungkapkan, Kota Bandung terdapat Lahan Sawah Dilindungi (LSD). Lahan ini tidak boleh bergeser fungsi.

    BACA JUGA:

    Festival Mabar B2SA, Stimulus Kreativitas Warga Manfaatkan Pangan

    “Ada Lahan Sawah Dilindungi, ini menjadi catatan. Kondisi eksisting itu sempit, sekitar 250 LSD. Jadi tidak boleh lagi bergeser fungsi,” katanya.

    Di tempat yang sama, Ketua Panitia Sensus Pertanian 2023, Vira Wahyuningrum mengatakan, sensus ini bertujuan untuk menyediakan data struktur pertanian terutama untuk unit administrasi terkecil.

    “Menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini. Selain itu, juga menyediakan kerangka sampel untuk survei terkait pertanian,” kata Vira.

    Data ST tahun 2023 ini, lanjutnya sangat dibutuhkan untuk menjawab isu strategis terkini di sektor pertanian. Seperti mengetahui potensi petani mileneal hingga modernisasi adoposi teknologi pertanian.

    “Pendataan pada ST 2023 ini mencakup UTP (Usaha Pertanian Perorangan). UPB (Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum) dan UTL (Usaha Pertanian Lainnya). Contoh UTL seperti pesantren, yayasan atau sekolah yang melakukan usaha pertanian,” katanya.

    Sedangkan Ketua Komisi B Kota Bandung, Nunung Nurasiah mengatakan, pendataan ini sangat penting untuk menunjang ekonomi hingga ketahanan pangan.

    “Data ini sangat penting sekali, menunjang kinerja Pemkot Bandung dalam pertanian dan ketahanan pangan. Itu paling dasar,” katanya.

    Perlu diketahui, pertanian bukan hanya sawah saja. Terdapat 7 cakupan dalam sensus pertanian 2023 diantaranya, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan jasa pertanian.

    Sensus ini akan menghasilkan data pokok pertanian nasional. Data terkait petani gurem, indikator Sustainable Deveopment Goals (SDGs) pertanian, petani skala kecil dan data geospasial statistik pertanian.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img