spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    bank bjb Sukses Jaga Kualitas Aset 2022 dengan NPL 1,13 Persen

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kinerja sektor keuangan, terutama perbankan, diproyeksikan akan tumbuh positif pada tahun ini meski kondisi internasional masih penuh tantangan. Hal itu dimungkinkan seiring terjaganya kondisi perekonomian di dalam negeri.

    Hal itu sejalan dengan proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memperkirakan kredit perbankan tahun ini akan tumbuh sebesar 10-12 persen disokong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7-9 persen.

    Pertumbuhan ekonomi akan semakin positif didukung meningkatnya kegiatan masyarakat, terutama sejak berakhirnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

    Bank bjb
    Dirut bank bjb bersama para direksi pada Analyst meeting 2022 (ist)

    Pada Analyst Meeting Full Year 2022 , Senin (27/2/2023) bank bjb mencatatkan kinerja solid di berbagai sektor bisnis.

    Sepanjang 2022, bank bjb mencatatkan laba sebelum pajak Rp2,8 Triliun dengan Non Performing Loan (NPL) alias rasio kredit macet yang terjaga Non Performing Loan berhasil terjaga pada level 1.13 persen, dengan Coverage ratio pada level 124,3 persen.

    “Capaian gemilang kinerja bisnis bank bjb didorong melalui penguasaan pasar yang kuat, sejalan dengan semakin luasnya sektor industri yang pulih dari damak pandemi,” kata Dirut bank bjb Yuddy Renaldi.

    BACA JUGA: bank bjb Hadirkan Keseruan di DIGI Chocolate & Sweet Festival Bandung

    Yuddy mentakan bahwa manajemen senantiasa melakukan efisiensi pengelolaan likuiditas, sehingga tekanan terhadap cost of fund lebih terkendali. Berbagai terobosan yang dilakukan, kata dia, merupakan wujud komitmen bank bjb dalam memperbaiki kualitas dan kinerja untuk memperkuat eksistensi di dunia perbankan.

    “Sepanjang tahun 2022, bank bjb tercatat terus tumbuh positif meski situasi ekonomi masih masa transisi pemulihan pasca pandemi COVID-19.

    Kinerja solid ini berkat hadirnya berbagai kebijakan positif di sektor keuangan dan perbankan, sehingga bisa membantu terciptanya iklim yang kondusif di 2022.

    “Dukungan seluruh pemegang saham, khususnya Pemprov Jabar sebagai pemegang saham terbesar membuat kinerja bank bjb terus tumbuh positif sepanjang 2022,” kata dia.

    Meski situasi ekonomi pada tahun ini akan dinamis, Yuddy optimistis kinerja bank bjb akan semakin positif, terlebih manajemen telah menyiapkan berbagai strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan masyarakat.

    “Sesuai permintaan pemegang saham, bank bjb akan selalu gesit untuk beradaptasi, yang sudah bagus kami tingkatkan, yang masih kurang kami perbaiki agar dapat memaksimalkan ekspektasi para stakeholder dan shareholder,” kata Yuddy.

    Dengan kinerja tersebut, tercatat total aset tumbuh 14,5 persen secara year on year menjadi Rp181,2 triliun, laba tercatat sebesar Rp2,85 trilliun tumbuh 9,6 persen year on year (y-o-y), sedangkan setelah pajak tercatat sebesar Rp2,24 trilliun tumbuh 11,2 persen (y-o-y) secara konsolidasian.

    ” Total aset bank bjb tumbuh positif menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia,” kata dia.

    Selama tahun 2022, bank bjb mencatatkan pertumbuhan kredit pada level 13,1 persen atau tercatat Rp108,3 triliun yang juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan. Pertumbuhan kredit dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR.

    “Fee Based Income bank bjb naik, bersumber dari digital channel bank bjb yang tumbuh positif. Jumlah Merchant QRIS dan pengguna Mobile Apps terus meningkat,” kata Yuddy.

    Ke depan, kata dia, bank bjb fokus mengembangkan pola banking secara Hybrid karena melihat Online dan Offline menjadi suatu kekuatan yang solid jika dijalankan secara bersamaan.

    bank bjb memiliki basis nasabah yang erat budaya nya baik dengan transaksi on counter konvensional maupun nasabah yang menuntut digital experience melalui channel-channel elektronik.

    Jaringan kantor fisik bank bjb tersebar di 14 provinsi di Indonesia dengan layanan dapat mengakomodir kebutuhan nasabah yang masih erat dengan layanan secara fisik seperti UMKM, pensiunan, dan Sebagian pangsa ASN.

    Di saat yang bersamaan, bank bjb membangun infrastruktur dan produk berbasis teknologi untuk menciptakan pengalaman perbankan layaknya perusahaan fintech. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan nasabah khususnya kalangan millennial dan juga beberapa produk spesifik seperti produk kredit Mesra berbasis komunitas dan menyediakan akses pengajuan kredit melalui aplikasi, juga sebagian pangsa ASN yang memang sudah lekat dengan produk berbasis teknologi.

    “Layanan Offline kami optimalkan untuk segmen yang membutuhkan dan nyaman dengan layanan konvensional on counter, sedangkan layanan Online terus kami kembangkan dan perkuat untuk menciptakan pengalaman yang berbeda bagi Sebagian pangsa nasabah yang membutuhkan,” kata dia.

    Diharapkan, pengembangan infrastruktur dan produk berbasis teknologi yang dilakukan bank bjb menjadi daya tarik bagi BPD lainnya untuk bersinergi dari sisi penyaluran kredit, penggunaan infrastruktur, pengembangan sumber daya, serta permodalan melalui kepemilikan. bank bjb telah melakukan penjajakan dengan beberapa BPD yang telah sama-sama melihat benefit bagi kedua belah pihak untuk bersinergi dan kolaborasi.

    bank bjb mengajak BPD lain di Indonesia untuk lebih kuat, besar dan efisien, kami sangat terbuka untuk kolaborasi. Tentunya sinergi yang dilakukan haruslah memberikan manfaat yang positif bagi kedua belah pihak, jadi dalam kerangka pengembangan bisnis bersama sama.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img