spot_img
Tuesday 30 April 2024
spot_img
More

    Minim Empati, TGIPF Sentil Kelakuan PSSI Malah Main Bola dengan FIFA

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan, Laode M. Syarif, menyindir Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochammad Iriawan, yang bermain sepakbola persahabatan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino.

    Pertandingan persahabatan itu digelar di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2022.

    Syarif menilai kegiatan tersebut tidak mencerminkan sikap empati. Apalagi pada hari yang sama, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 133 jiwa.

    “Kaisar FIFA dan Infantino menari di atas pusara yang masih basah dari 133 korban Kanjuruhan. Tolong berempati dan bertanggung jawab. Di mana hati, pikiran dan jiwamu?” cuit Syarif di twitter, Kamis (20/10/2022).

    Bahkan, PSSI menolak rekomendasi TGIPF yang mengusulkan agar Kongres Luar Biasa (KLB) dipercepat dari semula November 2023 menjadi tahun ini.

    BACA JUGA: Pengacara: Putri Candrawathi Justru Diduga Lakukan Kekerasan Seksual ke Brigadir J

    PSSI menggunakan alasan lama, di mana pemerintah tak bisa ikut campur isu internal di federasi sepakbola Tanah Air itu.

    Salah satu poin penting dalam pertemuan Presiden Joko Widod0 (Jokowi) dan Gianni Infantino di Istana Negara pada 18 Oktober 2022, yakni memastikan piala dunia sepakbola U-20 pada 2023 tetap digelar di Tanah Air.

    Rencananya, pesta sepak bola akbar itu bakal digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.

    “Pemerintah bersama FIFA juga bersepakat untuk memastikan pertandingan piala dunia U-20 di Indonesia dapat berjalan dengan baik. Semua segi persiapan sampai dengan pelaksanaannya harus dipastikan berjalan sesuai dengan standar FIFA dan ditangani secara baik dan profesional,” ungkap Jokowi, Selasa, 19 Oktober 2022.

    Selain itu, Jokowi dan Infantino sepakat melakukan transformasi sepakbola secara menyeluruh di Indonesia. Hal itu berarti semua aspek pertandingan berjalan sesuai standar dan keamanan yang ditetapkan FIFA.

    “Jadi, baik pemain atau penonton harus terjamin keselamatan dan keamanannya,” tutur Jokowi., seperti dilansir IDN.

    Kedua pihak, kata Jokowi, juga sepakat mengkaji kembali kelayakan stadion. Pemerintah, menurut Presiden, bakal menggunakan teknologi untuk membantu mitigasi potensi yang membahayakan penonton ataupun pemain.

    Sementara, gara-gara harus mendampingi Presiden FIFA, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan tak bisa memenuhi pemanggilan penyidik di Mapolda Jawa Timur pada Selasa, 19 Oktober 2022. Padahal, keterangannya terkait tragedi Kanjuruhan sangat dibutuhkan.

    Dia kemudian melayangkan surat berisi penundaan pemeriksaan ke penyidik di Polda Jatim.

    “Ada surat permohonan penundaan pemeriksaan saksi dari Sekjen PSSI, yang bersangkutan minta agar pemeriksaannya ditunda,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes (Pol) Dirmanto di kantornya, Selasa, 18 Oktober 2022.

    Alasan serupa juga disampaikan Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, yang semula turut dijadwalkan diperiksa pada Selasa, 18 Oktober 2022. Dirmanto mengatakan dalam surat itu, kedua pihak meminta agar pemeriksaan dijadwalkan setelah 20 Oktober 2022.

    “Maka, penyidik akan menjadwalkan ulang terkait surat permohonan tersebut,” tutur dia.

    Sementara, beredarnya sejumlah foto Presiden FIFA dan petinggi PSSI bermain sepakbola yang diunggah di media sosial, menuai beragam komentar dari warganet.

    Mayoritas menilai sikap PSSI dan FIFA tak memiliki empati kepada korban tragedi Kanjuruhan. Apalagi saat ini korban luka juga masih banyak yang berjuang di ruang ICU agar bisa tetap hidup.

    “Potret yang tidak punya empati. Saat bertambahanya jumlah suporter yang meninggal, justru yang dilakukan federasi adalah kegiatan bersenang-senang. Memalukan!” cuit salah satu warganet.

    “Lho, kok malah asyik main bola di tengah duka yang belum reda? Mana tanggung jawab Anda sebagai ketua umum PSSI atas peristiwa lebih dari 130 orang meninggal dunia di Kanjuruhan?” tanya seorang warganet.

    “Btw, Pak Bule, sekadar informasi, korban jiwa ke-133 baru kemarin dimakamkan,” kata warganet.

    “Saya pikir FIFA datang untuk menghormati korban tragedi Kanjuruhan. Ternyata untuk having fun. Kalian sebaiknya segera pulang saja,” kritik warganet lainnya.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img