spot_img
Sabtu 4 Mei 2024
spot_img
More

    David Singleton Didenda Rp25 Juta, Ini Tanggapan Manajemen Prawira Bandung

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Manajemen Prawira Bandung, memberikan tanggapan mengenai sanksi berupa denda sebesar Rp 25 juta dari IBL kepada pelatih Prawira Bandung, David Singleton.

    Sebagai informasi, dilansir dari laman Iblindonesia.com, IBL menjatuhkan hukuman denda kepada pelatih Prawira, David Singleton sebesar Rp 25 juta karena terbukti sebagai pemicu kericuhan pasca game penentuan Babak Playoff IBL 2022 di GOR C-Tra Arena, Kota Bandung, Selasa (16/8/2022).

    David terbukti melanggar Peraturan Pelaksanaan IBL IV Pasal 1 ayat 2 tentang Etika Personel Klub IBL yang berbunyi : “Seluruh personel klub IBL, dan pihak lain yang memiliki keterkaitan dengan klub IBL, pada saat pertandingan berlangsung maupun setelah pertandingan tidak diperkenankan melakukan tindakan atau perbuatan yang dapat memancing emosi pemain lawan, pelatih lawan, official lawan, perangkat pertandingan, maupun penonton”. 

    BACA JUGA: Tekuk Dewa United, Prawira Bandung Melaju ke Semifinal IBL 2022

    Sanksi atas pelanggaran tersebut pun sudah diatur dalam Peraturan Pelaksanaan IBL 2022 Bab IV Pasal 6 tentang Sanksi dan Denda Kode Etik. 

    Manajemen Prawira Bandung pun memberikan tanggapan mengenai Sanksi Dari IBL kepada pelatih Prawira Bandung, David Singleton.

    Menurut Direktur Prawira, Teddy Tjahjono, pihaknya sudah menerima pemberitahuan terkait sanksi yang diberikan kepada pelatih Prawira Bandung, David Singleton.

    Teddy menuturkan, saat konferensi pers setelah pertandingan, David Singleton sudah menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi di game penentuan Babak Playoff IBL 2022 di GOR C-Tra Arena, Kota Bandung, Selasa (16/8/2022).

    “Pelatih Prawira Bandung, David Singleton di hari yang sama pun telah menyampaikan permohonan maaf atas kesalahannya dengan melakukan selebrasi di depan ofisial tim dan juga supporter Dewa United yang mengakibatkan terjadinya kericuhan antar kedua supporter tersebut,” ucap Teddy dalam rilis yang diterima FOKUSJabar, Jumat (19/8/2022)

    “Permohonan maaf tersebut disampaikan secara langsung oleh David kepada manajemen, ofisial tim, pemain dan juga supporter Dewa United pada saat sesi press conference kemarin,” ungkapnya menambahkan.

    BACA JUGA: Babak Play Off IBL 2022 Cetak Sejarah Di Kota Bandung

    Pertandingan IBL antara Prawira Bandung kontra Dewa United tersebut berjalan sangat ketat, sehingga menurut Teddy cukup sulit untuk mengontrol emosi seluruh pemain dan juga ofisial tim yang berada di lapangan.

    Insiden tersebut menurut Teddy, menjadi pelajaran bagi Prawira Bandung, agar kedepannya bisa bersikap lebih sportif.

    “Sebagai klub basket profesional, hal ini tentunya akan kami jadikan sebuah pembelajaran yang sangat baik, agar kedepannya kami akan lebih dapat menjunjung tinggi nilai sportifitas, saling menghargai dan saling menghormati kepada tim lawan, agar dapat menjaga iklim pertandingan basket yang aman dan nyaman,” jelasnya. 

    (Arif/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img