spot_img
Kamis 28 Maret 2024
spot_img
More

    Gadis Disabilitas di Pangandaran Diperkosa Ayah dan Tetangganya Hingga Hamil

    PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Seorang Gadis Disabilitas Intelektual (Tunagrahita) panggil saja Bunga warga Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat diduga diperkosa oleh Ayah dan tetangganya hingga hamil sampai melahirkan pada Senin 15 Agustus 2022 lalu. 

    Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Pangandaran, Ida Nurlela membenarkan kondisi bunga saat yang sudah melahirkan itu. 

    “Alhamdulillah bayinya laki-laki. Korban melahirkan sekitar pukul 23.00 WIB pada Senin (15/8) lalu,” katanya kepada wartawan. Kamis (18/8/2022). 

    BACA JUGA: Polres Banjar Ringkus Curanmor

    Ida mengatakan korban melahirkan di Rumah Sakit Pandega dengan biaya persalinan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran termasuk test DNA yang akan dilakukan terhadap bayinya. 

    “Bayinya di test DNA agar bisa diketahui secara pasti siapa pelaku atau ayah bayi dari gadis tunagrahita ini,” kata dia. 

    Karena dikatakan Ida, pelaku yang sudah melakukan tindakan tidak bermoral itu diduga Ayah dan tetangganya korban. 

    “Jadi jika nanti tes DNA keluar bisa lebih diperkuat,” ujarnya. 

    Dia mengatakan kasus pemerkosaan ini membuat P2TP2A Kabupaten Pangandaran akan lebih maksimal mengawal setiap kasus pelecehan seksual pada anak di bawah umur. 

    “Kita akan lebih memaksimalkan pencegahan menangani pelecehan seksual terhadap anak,” kata Ida. 

    Dirinya juga meminta agar semua pihak terutama keluarga bisa mencari pondasi untuk melakukan pencegahan seksual pada anak itu. 

    “Ini tugas kita semua, kita harus bisa mengawasi supaya hal seperti ini tidak dialami oleh anak-anak khususnya yang di Pangandaran,” kata dia.

    Di tempat terpisah, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan adanya peristiwa tidak senonoh yang terjadi di wilayahnya. 

    BACA JUGA: Wali Kota Bandung Sesalkan Aksi Penembakan 6 Kucing di Bandung

    Jeje mengajak kepada semua masyarakat agar bisa sinergi dalam mengawasi anak-anak nya supaya kejadian pelecehan terhadap anak tidak terjadi lagi di Pangandaran. 

    “Kita harus bersama mengawasi, jangan sampai terulang kembali,” kata dia.

    (Budiana Martin/Anthika Asmara) 

    Berita Terbaru

    spot_img