spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    PKM FPEB UPI Bantu Tingkatkan Kualitas UMKM di Tasikmalaya dan Pangandaran

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Tasikmalaya dan Pangandaran. Kegiatan diselenggarakan secara daring dan luring.

    Tim pengabdian kepada masyarakat diterima secara resmi oleh Sekretaris Daerah dan DPRD Kota Tasikmalaya di kantor Walikota Tasikmalaya. Pengabdian kepada masyarakat pada hari pertama difokuskan di Kota Tasikmalaya, sedangkan pada hari kedua difokuskan di Kabupaten Pangandaran.

    Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Drs. H. Ivan Dicksan Hasanuddin, M.Si menyampaikan apresiasi atas pemilihan Kota Tasikmalaya sebagai lokasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, Kota Tasikmalaya merupakan Kota industri kreatif yang sudah terkenal sejak lama. Sebagai target kota industri termaju di Tahun 2045, pemerintah kota fokus pada pembangunan peningkatan industri kreatif UMKM.

    “Kota Tasikmalaya memiliki potensi industri kreatif dan UMKM yang terkenal dengan bordirnya. Punya produk payung gelis, serta kelom gelis,” kata Ivan.

    Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, Ivan berharap bisa memberikan penguatan terhadap pengembangan industri kreatif dan UMKM di Tasikmalaya. Kerjasama yang terjalin pun tidak hanya untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat saja.

    “Tapi kerjasama ini bisa berlanjut di masa datang dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Tasikmalaya,” kata dia.

    Dekan FPEB UPI, Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS mengatakan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan 2 kali dalam setahun oleh program studi dan Fakultas secara bersama-sama. Pengabdian kepada masyarakat di Tasikmalaya dan Pengandaran pun merupakan kegiatan yang ketiga.

    “Sebelumnya, kegiatan serupa telah diselenggarakan di Kabupaten Garut serta di Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan,” kata Eeng.

    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini dikuti 100 dosen dari 128 dosen di fakultas yang ke-7 dari 8 fakultas yang ada di UPI ini. Civitas akademika FPEB UPI pun menyampaikan terima kasih kepada para pejabat dilingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya atas penyambutan dalam rangka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.

    “Pengabdian kepada masyarakat ini sudah didesain di beberapa objek dan sasaran pengabdian yaitu yang berkaitan dengan badan usaha milik desa (BUMDES) di Kota Tasikmalaya, Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Sajodo, para guru di Sekolah di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, para dosen di perguruan tinggi yang tersebar di UPI Kampus Tasikmalaya, Universitas Siliwangi dan Universitas Perjuangan serta Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Pangandaran,” Eeng menuturkan.

    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat FPEB UPI pada hari pertama, Program Studi Manajemen S1 melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan topik Literasi Digital untuk UMKM naik Kelas dengan peserta UMKM di Kota Tasikmalaya. Lalu program studi Manajemen S2 dan S3 melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan dengan topik Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal Internasional Berputasi dengan peserta dosen dan mahasiswa S3 UPI Kampus Tasikmalaya dan Universitas Perjuangan Kelas Kerjasama.

    BACA JUGA:

    Kebakaran Hanguskan 40 Kamar Hotel Jambuluwuk di Gili Trawangan

    Kemudian program studi Pendidikan Ekonomi S1 melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan topik Pendalaman Materi Esensial Ekonomi SMA dengan peserta Guru Ekonomi SMA/MA (MGMP Ekonomi). Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan topik Pelatihan pembuatan dokumen mutu sekolah berdasarkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 di SMK dengan Peserta Pengelola Sistem Manajemen Mutu/SMM sekolah.

    Program Studi Pendidikan Bisnis melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan topik Pendampingan manajemen usaha sajodo snack dalam meningkatkan kinerja bisnis dengan peserta karyawan Sajodo. Program Studi Pendidikan Akuntansi melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan topik Optimalisasi Teknologi dalam Pembelajaran dengan peserta guru-guru SMK bidang Akuntansi dan Perbankan.

    Program Studi Akuntansi melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan topik Pendampingan Penatausahaan Pengelolaan Keuangan dan Tata Kelola BUMDES dengan peserta pengelola BUMDES. Program Studi Akuntansi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam (IEKI) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan topik Perencanaan Keuangan Syariah bagi Masyarakat di Kabupaten/Kota Tasikmalaya dengan peserta Pelaku Usaha Mikro (mahasiswa/santri/masyarakat umum).

    Program Studi Magister Ilmu Akuntansi (MIA) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan topik pengembangan riset dengan mix methods. Program Studi Pendidikan Ekonomi Jenjang Magister (S2) dan Doktor (S3) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan topik Optimalisasi Peningkatan Kompetensi Guru dan Dosen Melalui Case Merhod dan Team Based Project dengan peserta Dosen Universitas Siliwangi dan guru SMA/SMK di Tasikmalaya.

    “Untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat hari kedua di Kabupaten Pangandaran dengan sasaran UMKM pengrajin hata mitra Saluyu Dusun Sukamanah RT 02 WR 06 Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Kegiatan ini membahas strategi dan praktik terbaik terkait digital marketing dengan narasumber Asep Ridwan Lubis, S.MAT., MBA yang merupakan dosen Program Studi Pendidikan Bisnis FPEB UPI,” kata Wakil Dekan Bidang Akademik FPEB UPI, Prof. Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak. MBA sekaligus membuka secara resmi kegiatan hari kedua.

    Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat hari kedua ini, Kepala Desa Bojong Kecamatan Parigi menyampaikan, Dusun Sukamanah memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Namun masih mengalami kendala marketing serta masih kesulitan pada aspek branding.

    Dia berharap, kegiatan yang digelar FPEB UPI bisa dilakukan secara berkelanjutan dalam melakukan pendampingan dan pelatihan. “Produk hata sudah lama ada yang menjadi pemikiran pemerintah desa adalah bagaimana produk ini berkelanjutan dari sisi bahan baku serta mengharapkan semoga tidak hanya menghasilkan produk saja, akan tetapi lebih luas menjadi desa agrowisata,” kata dia.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img