BANDUNG,FOKUSJabar.id: Karena penampilan fisik dan kualitas suaranya menjadikan Murai Batu (Kucica Hutan) banyak disukai dan dipelihara penggemar burung kicau.
Banyak faktor perawatan yang dilakukan agar Murai Batu Anda memiliki kualitas suara yang bagus.
BACA JUGA:
Cara Membuat Burung Kenari Gacor
Salah satunya memandikannya pada saat malam hari. Berikut manfaatnya:
- Menurunkan Birahi
Naiknya birahi Kucica Hutan naik bisa disebabkan beberapa hal. Di antaranya, memberikan Ekstra Fooding (EF) dan penjemuran. Untuk menurunkannya dengan memandikan di malam hari.
- Menyetabilkan Birahi
Mandi malam selain menurunkan birahi juga menyetabilkan birahi. Artinya, birahi Kucica Hutan Anda tidak terlalu tinggi dan terlalu rendah.
- Membuat Tenang
Kucica Hutan yang terlalu agresif (mengejar lawan) karena tidak bisa mengontrol emosi, ngeruji dan susah membuatnya menjadi nagen. Solusinya dengan mandi malam.
- Lebih Gacor
Terapi mandi malam merupakan salah satu perawatan Murai Batu agar lebih gacor.
- Atasi Ngelowo/nge-batman
Kondisi ngelowo atau ngebatman pada Kucica Hutan merupakan suatu kondisi yang sangat tidak diinginkan karena malas bunyi.
Terapi mandi malam perlu dilakukan untuk membantu memulihkan kondisi tersebut.
- Jinakan Kucica Hutan Liar
Murai batu lomba yang masih liar tentunya akan sulit tampil maksimal. Dengan memandikan pada malam hari bisa membuatnya jinak.
Sebelum melakukan terapi mandi malam, para pemilik Kucica Hutan juga harus memperhatikan kondisi burung kesayangannya agar lebih rajin berkicau.
Berikut Syarat Kucica Hutan Mandi Malam Hari:
- Burung dalam kondisi sehat
- Kondisi cuaca tidak dalam keadaan dingin (hujan).
- Tidak ada angin kencang
- Mandikan di dalam rumah
Mandikan Murai Batu pukul 19.00-22.00 WIB. Bisa menggunakan semprotan atau mandi seperti biasanya.
BACA JUGA:
Tips Merawat Burung Kenari
Setelah selesai, angin-angin sambil diberi jangkrik, punglor atau cacing. Kerodong agar dapat beristirahat hingga pagi hari.
Hentikan mandi malam setelah Murai Batu Anda ngeplong dengan suara keras dan rajin berkicau.
(Bambang Fouristian/berbagai sumber)