JAKARTA,FOKUSJabar.id: Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementeian Pertanian, Agung Suganda mengatakan, ketersediaan hewan kurban pada Idul Adha 1443 Hijirah aman meski penyakit mulut dan kuku atau PMK tengah melanda Indonesia.
Agung menyebut, bahwa kebutuhan hewan kurban 2022 di Indonesia diperkirakan mencapai 1,8 juta ekor, di mana ketersediaan saat ini mencapai 2.278.158 ekor.
Jumlah tersbeut merupakan hasil kalkulasi dari hewan kurban sapi, kerbau, kambing dan domba.
Jika dirinci ke bawah provinsi, memang masih ada beberapa provinsi yang masih mengalami defisit terkait hewan kurban ini, antara lain adalah DKI Jakarta, kemudian juga Jambi, Bangka Belitung, DIY Yogyakarta, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.
BACA JUGA: Ma’ruf Amin Minta MUI Atur Fatwa Ganja Medis
“Tapi seiring dekatnya dengan Idul Adha ini pergerakan hewan terus berjalan dan kami sudah punya rekayasa jalur distribusi untuk mensuplai kebutuhan di daerah tadi,” kata dia, Rabu (29/6/2022).
Secara rinci per 28 Juni 2022, kasus PMK terbanyak saat ini ada di Jawa Timur dengan 114.921 ekor, kemudian Nusa Tengara Barat 43.282 ekor, Aceh 31.923 ekor, Jawa Barat 30.456 ekor, lalu Jawa Tengah 30.386 ekor.
Dia mengatakan bahwa sudah ada 19 provinsi yang tertular, sedangkan secara rinci total kabupaten dan kota tertular mencapai 221.
Adapun total hewan kurban yang sakit mencapai 283.606, dan sembuh mencapai 91.555 ekor.
Sedangkan hewan yang belum sembuh mencapai 187.661 ekor. Dan yang mati mencapai 1.791 ekor. Serta pemotongan hewan bersyarat mencapai 2.689 ekor.
Agung juga turut menjelaskan hewan yang divaksinasi mencapai 80.514 ekor, namun data per hari ini sudah ada 315 ribu vaksin yang disuntikkan.
“Tetapi informasi yang kami terima per hari ini sudah 315 ribu vaksin yang disuntikkan ternak yang sehat dari 800 ribu dosis vaksin yang ada,” kata dia, seperti dilansir IDN.
Hewan ternak dengan kasus terjangkit PMK adalah Sapi dengan total 278.937 ekor, lalu kerbau 4.669 ekor, dan kambing 1.253 ekor, domba 958 ekor, dan Babi 16 ekor.
(Agung)
