spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Disdik Jabar Ingatkan Masalah intoleransi, Radikalisme dan Terorisme Pada Siswa

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dedi Supandi mengatakan, bilamana pada 2045 mendatang, Indonesia memasuki generasi emas, maka pada momen itu peran dari siswa maupun siswi sangat dibutuhkan. Khususnya yang duduk di sekolah menengah, kelas X, XI, XII. 

    “Mungkin saat bapak/ibu guru kalian masih ada dan beberapa tidak ada, dan saat umur saya sudah 70 tahun. Artinya, negara akan berada di pundak kalian, akan ada Indonesia emas,” kata Dedi Supandi dalam upacara serentak Hari Kelahiran Pancasila pada 1 Juni. Salah satunya, di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bandung, Rabu (1/6/2022).

    Namun dibalik itu, Dedi menilai, ada sejumlah tantangan yang dihadapi siswa dan siswi untuk menjalankan praktik-praktik pembumian Pancasila pada era digitalisasi ini. Di mana banyak informasi hoaks yang sulit dibendung, juga tingkat kesopanan yang cenderung mulai terkikis.  

    BACA JUGA: Upacara Hari Lahir Pancasila, Disdik Jabar Sebar Pejabat ke Sejumlah Sekolah

    Ancaman lainnya, yaitu terkait intoleransi, radikalisme dan terorisme. Termasuk tingkat kesopanan netizen yang hari ini kita paling terendah di Asia Pasifik.

    “Intoleransi ini adalah orientasi negatif atau penolakan seseorang terhadap hak politik sosial seseorang,”  kata Dedi.

    Karena itu, Dedi pun mengajak setiap kepala sekolah dan cabang dinas untuk menciptakan inovasi dalam menerapkan tagline yang dapat dilaksanakan oleh setiap siswa. Di mana tagline tersebut dapat diterapkan dengan tema yang berbeda pada setiap hari.

    “Misalnya di hari Senin, kita membuat lebih kepada karakter wawasan kebangsaan, Selasa bela negara, Rabu budaya lokal, Kamis cerita soal internasional jumlah tentang agama dan termasuk bagaimana menghargai orang tua,” katanya.

    Di tingkat sekolah, pihaknya sudah menerapkan kurikulum Pencegahan dan Penanggulangan radikalisme dan kurikulum Anti Korupsi.

    Selain itu, juga telah membentuk sekolah sekolah toleran, yang di dalamnya diajarkan kepada siswa dan siswi agar mampu memilah berita hoaks.

    “Juga mampu memilih dan memilah tentang arti keberagaman termasuk kita mendidik mereka dengan jiwa Pancasila,” katanya.

    BACA JUGA: Disdik Jabar Minta Sekolah Swasta Terima Siswa Tidak Mampu Dalam PPDB

    Dedi menilai, Pembumian Pancasila pada pelajar mesti terus ditekankan. Hal ini agar terwujudnya kemanusiaan yang adil dan beradab dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang lebih baik. 

    “Kita juga menerapkan paham ini sampai ke tingkat SD dan SMP. Bahkan di tingkat SD pola pola membumikan Pancasila dibentuk dalam permainan permainan yang sifatnya tradisional,” katanya. 

    Berita Terbaru

    spot_img