spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Kolam Retensi Pussenkav Bisa Atasi Banjir di Wilayah Turangga

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemkot Bandung resmikan kolam retensi seluas 1.500 meter persegi kedalaman 2 meter di kawasan Pusat Persenjataan Kavaleri (Pusenkav) Jalan Cikuray Kota Bandung Jabar Senin (23/5/2022).

    Dengan adanya kolam retensi tersebut, diharapkan bisa mengurangi genangan air yang kerap terjadi saat hujan di kawasan Turangga.

    “Alhamdulillah, hari ini kita hadir di kolam retensi lahan milik pusenkav seluas kurang lebih 1500 meter persegi dan untuk pekerjaan pembuatan kolam  swakelola oleh dinas dari Pemkot Bandung,” kata Wali Kota Bandung, Yana Mulyana usai meresmikan kolam retensi.

    BACA JUGA: Wali Kota Bandung: CFD Harus Dikaji Dulu

    Menurutnya, kolam retensi Pusenkav bisa menampung 13 ribu liter air, diharapkan  dapat menyelesaikan masalah banjir di Jalan Turangga. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat terus terjadi mengatasi banjir.

    “Pemkot Bandung kan tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri, butuh kolaborasi. Ini suatu kerjasama yang menurut saya sangat luar biasa sangat jarang terjadi antara instansi militer dengan pemerintah baik itu tingkap kota atau provinsi. Jadi luar biasa, kolaborasi seperti ini ternyata bisa membantu salah satu masalah di Kota Bandung,” ucapnya.

    Kedepannya, Yana mengungkapkan, akan kembali mengoptimalkan lahan milik Pussenkav di kawasan Kota Baru Parahyangan yang saat ini sedang dalam proses perizinan bisa digunakan untuk pembangunan pengolahan sampah.

    “Mudah-mudahan, apabila seluruh prosesnya selesai, perizinan dari pimpinan TNI atau dari kementerian itu nanti lahan milik Pussenkav di Kota Baru Parahyangan bisa dikerjasamakan juga untuk pengolahan sampah,” kata dia.

    “Semoga kedepan tempat ini bisa jadi pemicu, mudah mudahan ada tempat lain entah itu swasta milik TNI atau siapapun bisa dikerjasamakan berbagai masalah termasuk pembuatan kolam retensi,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, Didi Ruswandi mengatakan, saat ini Kota Bandung sudah memiliki 8 kolam retensi. Menurutnya, kolam ini yang ada belum dapat sepenuhnya optimal mengatasi masalah banjir di Kota Bandung.

    “Kalau bicara sudahkan kolam ang ada  ideal apa belum, kalau misalnya hujan satu drum, kolam ini baru dua ember,” kata Didi.

    Menurutnya, ada beberapa kawasan rawan banjir yang belum memiliki kolam retensi.

    “Titik yang perlu penambahan kolam retensi, Cinambo belum beres dan juga kawasan Cipamuligan dan Cidurian itu yang membutuhkan,  mudah mudahan bisa ketemu jalannya,”ucapnya.

    Adapun delapan kolam retensi yang dimiliki Kota Bandung yakni Taman Lansia (8417,12 M3) untuk menangani banjir di Jalan Supratman dan Jalan Diponegoro,

    Kolam retensi Kandaga Puspa (6593,28 M3) untuk menangani banjir di Jalan Supratman dan Jalan Diponegoro.

    Selanjutnya, Kolam retensi Sarimas (5370,35 M3) untuk menangani banjir di Perumahan Sarimas, kolam retensi Sirnaraga (2563,8 M3) untuk menangani banjir di daerah Pagarsih (Sungai Citepus).

    BACA JUGA: 16 Lansia Lolos Screening Untuk Operasi Katarak Gratis

    Untuk kawasan Bandung Timur, ada kolam retensi Rancabolang (8904,45 M3) untuk menangani banjir di wilayah Rancabolang dan Gedebage dan Kolam retensi Cisurupan (1327,12 M3) untuk menangani banjir di daerah Gedebage serta kolam retensi Gedebage (5425 M3) untuk menangani banjir di Pasar Induk Gedebage.

    “Dan ini kolam retensi Alugoro Park dengan lahan 1.500 hektar yang dapat menampung kurang lebih 13 ribu liter debit air untuk kawasan Turangga. Pasalnya, kawasan ini kerap mengalami banjir menahun,” kata dia.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img