spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    WHO: Ada 1.284 Kasus Suspek Cacar Monyet di RD Kongo

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sedikitnya ada 1.284 kasus suspek cacar monyet dan 58 kematian di Republik Demokratik Kongo (RDK) hingga 8 Mei.

    Dalam laporan yang dirilis pada Jumat (20/5/2022) itu menyebut Provinsi Sankuru, Tshopo, Equateur, dan Tshuapa mencatat 913 kasus, menyumbang sekitar 75 persen dari keseluruhan kasus suspek di negara tersebut.

    Cacar monyet adalah penyakit ringan yang biasanya sembuh dengan sendirinya. Penyakit itu ditularkan melalui kontak yang sangat erat dengan si penderita dan kebanyakan dari mereka sembuh dalam hitungan minggu.

    BACA JUGA: 100 Ribu Orang Hilang Secara Misterius di Meksiko

    Gejala cacar monyet sendiri meliputi demam, nyeri otot, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, dan ruam kulit seperti lecet.

    WHO telah mengkonfirmasi sekitar 80 kasus cacar monyet yang menyebar di 11 negara.

    WHO menyatakan wabah itu tidak biasa karena terjadi di negara-negara di mana virus tidak endemik. WHO juga menyebut lebih banyak kasus kemungkinan akan dilaporkan dalam beberapa hari mendatang karena pengawasannya meluas.

    “WHO bekerja dengan negara-negara yang terkena dampak dan lainnya untuk memperluas pengawasan penyakit untuk menemukan dan mendukung orang-orang yang mungkin terpengaruh, dan untuk memberikan panduan tentang cara mengelola penyakit ini,” kata WHO.

    Negara-negara Eropa telah mengkonfirmasi puluhan kasus terkait wabah cacar monyet, menjadikannya yang terbesar yang pernah ada di benua itu, menurut militer Jerman.

    Amerika Serikat (AS) juga telah mengkonfirmasi setidaknya satu kasus. Sementara Kanada telah mengkonfirmasi dua kasus.

    Menurut WHO, cacar monyet biasanya ditemukan di hutan hujan Afrika Tengah dan Barat tempat hewan pembawa virus hidup.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img