spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Fenomena Aneh, Ketersediaan Minyak Goreng Kembali Melimpah

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah melakukan pengecekan harga dan ketersediaan minyak goreng kemasan di toko modern di Kota Bandung Rabu (16/3/2022).

    Hal itu dilakukan pasca Pemerintah Pusat mencabut kebijakan subsidi minyak goreng kemasan premium yang di bandrol Rp. 14.000 per-liternya. Saat ini, stok minyak goreng kemasan di pasaran kembali melimpah.

    Berdasarkan Pantauan FokusJabar. id dilapangan, beberapa bulan lalu keberadaan minyak goreng kemasan di beberapa toko modern seperti minimarket dan supermarket di Kota Bandung yang sempat langka kini sudah memenuhi rak etalase.

    BACA JUGA: ‘Jelajah Panti’ Komunitas Sayap Kecil Tingkatkan Sifat Kepedulian

    Salah satunya di Yogja Jalan Sunda Kota Bandung nampak minyak goreng kemasan premium dari 3 produsen berbeda SunCo, Filma dan Cemara nampak menjejali etalase dan tersedia 2 jenis kemasan, yang dibanderol Rp, 23.900 untuk kemasan 1 liter sedangkan Rp47.900 untuk kemasan 2 liter.

    “Yang sudah 2 bulan ini tidak terlihat sekarang Rak raknya dipenuhi oleh minyak goreng yang selama dua bulan ini saya tidak melihat. Barusan kita lihat bersama, ini salah satu toko ritel di Kota Bandung yaitu Yogja yang berada di jalan Sunda,” kata Elly usai melakukan tinjauan di Yogya Jalan Sunda Kota Bandung Jabar Rabu (16/3/2022).

    Pihaknya mengaku masih belum mengetahui secara pasti mengapa stok minyak goreng kemasan kembali banyak ketika kebijakan penjualan subsidi dicabut. Pasalnya, kelangkaan minyak goreng kerap ditemui saat harga dipatok Rp14.000.

    “Ini ada satu fenomena yang aneh juga, begitu pemerintah pusat memberikan bahwa harga minyak goreng kemasan ini diserahkan kepada harga pasar, ternyata hari ini rak-rak minyak goreng di toko ritel bermunculan,” ucapnya.

    Terkait harga dan ketersediaan stok, Elly mengungkapkan, bahwa harga Rp47.900 yang ditetapkan oleh Yogya group murni keputusan dari manajemen dengan menentukan satu harga sama. Padahal, himbauan pemerintah mengharuskan harga disesuaikan dengan harga dari produsen masing-masing produk.

    BACA JUGA: Diskar PB Klaim Kasus Kebakaran di Kota Bandung Menurun

    “Hari ini, ada temen-temen yang sidak kelapangan lainnya seperti di Superindo, itu dengan merk yang sama misalnya ada SunCo ada Filma, Fortune itu harganya Rp 45 ribu dua liter. Dan untuk di Hypermart MIM itu harganya Filma itu Rp40 ribu per dua liter,” kata dia.

    Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait keseragaman harga dengan melakukan rapat koordinasi bersama pimpinan toko ritel dan supermarket agar perbedaan harga tidak terlalu signifikan.

    “Mungkin, ada hal-hal yang perlu dikomunikasikan kembali dengan temen temen toko ritel. Supaya, tidak terjadi deviasi harga padahal merknya sama, tarolah Sunco dan Filma berbeda toko ritel beda harga nah ini yang perlu kami komunikasikan,” ujarnya.

    Pada kesempatan yang sama, Staff operasional Yogya Sunda Djati mengaku kebijakan satu harga yang berlaku untuk minyak goreng kemasan saat ini merupakan kebijakan pusat dari Yogya Group.

    “Sebenarnya stok itu memang kondisi di Yogya memang aman, tadi yang ibu (Disdagin) sudah bilang tadi bahwa pembelinya itu harapan end user, bukan untuk dijual kembali,” kata Djati.

    Untuk ketersediaan stok yang kini melimpah, Dia menjelaskan bahwa saat harga murah kemarin pihaknya tidak sempat memajang minyak goreng di etalase lantaran stok cepat habis.

    “Sudah tidak sempat dipajang di sana, sudah keburu habis, karena kemarin sulit membedakan pembeli yang end user atau memang pembeli yang ada dijual kembali,” kata dia.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img