spot_img
Kamis 16 Mei 2024
spot_img
More

    Nekat, Macron Temui Putin di Rusia Demi Ukraina

    PRANCIS,FOKUSJabar.id: Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengambil langkah diplomatik yang berisiko dengan mengunjungi Presiden Rusia, Vladimir Putin, Senin (7/2/2022).

    Kunjungan Macron itu dilakukan demi meredakan ketegangan Rusia terkait Ukraina.

    Dalam sepekan terakhir, Macron telah melakukan serangkaian panggilan telepon dengan Amerika Serikat (AS), sekutu Eropa, pemimpin Ukraina, dan Rusia.

    BACA JUGA: Soal Invasi Rusia, Ukraina Didukung Banyak Negara

    “Kami sedang menuju sarang Putin, dalam banyak hal, ini seperti melempar dadu,” kata seorang pejabat Prancis kepada Reuters.

    Apa pun hasil pertemuan dengan Putin nanti, Macron akan menindaklanjutinya dengan mengunjungi Ukraina pada Selasa (8/2/2022).

    Macron disebut mempertaruhkan banyak modal politik dalam misi yang sangat mungkin justru mempermalukan dirinya, karena bisa saja kembali dengan tangan kosong.

    Sumber dekat Macron juga menyampaikan, tujuan lain sang presiden menemui Putin adalah mengulur waktu konflik selama beberapa bulan. Setidaknya, sampai April nanti ketika beberapa negara Eropa menggelar pemilihan umum, termasuk Hungaria, Slovenia dan Prancis.

    Sebelum terbang ke Rusia, Macron juga berbicara dengan Presiden AS Joe Biden.

    Panggilan telepon selama 40 menit itu merupakan bagian dari koordinasi dan bertukar informasi, sebagai salah satu modal diplomasi Macron di Kremlin.

    Gedung Putih mengatakan, kedua pemimpin membahas upaya diplomatik dan pencegahan yang sedang berlangsung sebagai tanggapan atas penumpukan militer Rusia yang berkelanjutan di perbatasan Ukraina.

    Kunjungan Macron ke Moskow dan Ukraina terjadi kurang dari tiga bulan sebelum pemilihan presiden. Penasihat politiknya melihat potensi hasil pemilu, meskipun Macron belum mengumumkan apakah dia akan mencalonkan diri.

    “Bagi presiden, ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kepemimpinannya di Eropa. Bahwa dia mampu mengatasi segala keributan,” kata salah satu sumber Prancis, seperti dilansir IDN.

    AS dan sekutunya sedang mempersiapkan sanksi ekonomi untuk Rusia jika invasi terjadi. Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo mengatakan, sanksi pada tingkatan apa pun dapat memberikan dampak kepada Putin, mengingat Rusia memiliki ketergantungan tinggi kepada Eropa sebagai mitra dagang terbesar.

    “Ketika AS dan Eropa bertindak bersama, sanksi akan memberikan dampak terhadap seluruh hak yang berkaitan dengan ekonomi Rusia secara keseluruhan,” kata Adeyemo kepada CBS.

    Saat ditanya kemungkinan Rusia beralih ke China, Adeyemo bersikeras sanksi dari AS dan Eropa tetap akan memberatkan ekonomi Rusia.

    “Elite Rusia tidak menaruh uang mereka di China. Mereka menaruh uang mereka di Eropa dan Amerika Serikat,” kata Adeyemo.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img