TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Ratusan warga Desa Padawaras Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar), tak terkecuali ibu-ibu turun ke irigasi Padawaras, Minggu (23/1/2022).
Selain mengeruk pasir, lumpur dan bebatuan, secara swadaya warga dari berbagai elemen masyarakat juga membersihkan rumput ilalang dan akar-akar pohon yang menghambat aliran air di saluran primer irigasi Padawaras.
“Ini betul-betul inisiatif masyarakat yang sudah lama menginginkan air dari irigasi Padawaras,” kata Kepala Desa (Kades) Padawaras, Yayan Siswandi.
BACA JUGA: Mayat Pria Bertato Naga Tersangkut di Bebatuan Sungai Ciwulan Tasikmalaya
“Kami tak bisa berlama-lama jika harus menunggu pemerintah provinsi (Pemprov) turun tangan,” katanya menambahkan.
Aksi nyata tersebut sebagai bukti keseriusan masyarakat. Khususnya para petani atas kebutuhan air yang selama bertahun-tahun hanya mengandalkan air hujan.
“Perawatan saluran primer irigasi Padawaras ini sejatinya merupakan tanggung jawab Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendayagunaan Sumber Daya Air (PSDA) Ciwulan-Cilaki pada Dinas PSDA Jawa Barat. Tetapi faktanya, meskipun anggaran pemerintah untuk pemeliharaan itu ada dan jelas, namun hasilnya minim. Masyarakat petani tetap saja kesulitan mendapatkan air,” ungkap Yayan.
Menurut Yayan, dari 7 km panjang saluran primer irigasi Padawaras, baru 1 km yang sudah dibersihkan warga. Tepatnya di jalur Cijame-Cikancah, Kampung Cikatulampa.
Meski baru 1 km yang sudah dikerjakan warga (gotong royong dan swadaya), namun hasilnya sangat nyata. Air di saluran primer irigasi Padawaras kini mengalir deras dan mulai bisa dimanfaatkan masyarakat petani.
BACA JUGA: TPT Ambrol Ancam Rumah Warga Sukamulya Ciamis
“Hari ini kita baru membersihkan 1 km. Sisanya akan dibersihkan setiap hari Minggu. Semoga aksi nyata ini melecut pemerintah membuka mata,” ujar Yayan.
Secara terpisah, Camat Cipatujah, Darya mengucapkan terima kasih atas upaya masyarakat dan Pemerintah Desa (Pemdes) Padawaras yang turun langsung merawat saluran primer irigasi Padawaras.
“Itu bukan pekerjaan sederhana. Tetapi dengan cara gotong royong, kini aliran irigasi Padawaras terlihat bersih dan tidak dangkal lagi. Meskipun baru sebagian dan kurang maksimal karena tidak dibantu alat berat,” kata Darya.
Kegiatan yang sama lanjut Darya, juga dilakukan masyarakat di tujuh desa yang juga dilalui jalur irigasi Padawaras.
“Ini bukti keseriusan masyarakat di delapan desa yang ada di Cipatujah terhadap kebutuhan air dari saluran irigasi Padawaras dari mulai hulu di bendungan Cibeureum sampai hilir di Desa Cikawungading,” ujar Darya.
Dia menambahkan, ada sekitar 2.000 hektare sawah di Kecamatan Cipatujah yang sangat tergantung dengan irigasi Padawaras.
“Kelancaran air di saluran irigasi Padawaras akan sangat berdampak terhadap kehidupan ekonomi masyarakat petani,” ucap Darya.
(Farhan)
, tak terkecuali ibu-ibu){kind=link}