spot_img
Rabu 17 April 2024
spot_img
More

    Erick Thohir Bakal Bubarkan PLN Batu Bara

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membubarkan salah satu anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yakni PLN Batu Bara.

    Keputusan itu disampaikan oleh Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Namun, belum ada kepastian kapan perusahaan tersebut bakal dibubarkan.

    “Jadi, banyak pertanyaan mengenai PLN Batu Bara itu benar. Sekarang ini kami lagi kaji secara teknis untuk pembubarannya,” kata Arya Sinulingga, Senin (17/1/2022).

    Arya mengatakan, pihaknya masih melakukan sejumlah kajian sebelum memutuskan pembubaran PLN Batu Bara.

    BACA JUGA: Jokowi Minta Kampus Berikan Mahasiswa Kebebasan Kembangkan Talenta

    “Kita perlu juga ya dihitung teknisnya, hitung asetnya seberapa banyak, harus ada prosesnya juga. Nanti dari sana baru kita ambil langkah untuk pembubarannya,” kata dia, seperti dilansir IDN.

    Sebelumnya , Menteri BUMN Erick Thohir berencana melakukan transformasi di tubuh PLN pada tahun ini.

    Sebelum PLN, Kementerian BUMN terlebih dahulu melakukan transformasi di Pertamina, Pelindo, Telkom, Bank-bank Himbara, dan Klaster Kesehatan.

    “Salah satunya adalah tadi bagaimana kita akan juga me-review keberadaan PLN Batu Bara yang merupakan anak perusahaannya PLN. Jangan sampai ini jadi kepanjangan birokrasi lagi yang tidak penting,” kata Erick Thohir.

    Erick juga berterimakasih kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PLN yang telah memperbaiki kinerja keuangan perseroan.

    Mereka, kata Erick, sudah sanggup menekan capital expenditure (capex) atau belanja modal PLN hingga Rp24 triliun.

    “Kan ini penghematan luar biasa. Lalu utang PLN turun dari Rp500 miliar menjadi kalau nggak salah Rp460 miliar. Jadi, sebenarnya kalau mau bisa, efisiensi harus terus dilakukan di seluruh BUMN,” kata dia.

    Erick meminta kepada seluruh Dewan Direksi dan Dewan Komisaris BUMN, termasuk PLN untuk serius bekerja agar bisa terus memberikan laba atau keuntungan bisnis bagi BUMN.

    “Kita sudah membuktikan konsolidasi keuangan BUMN yang tadinya hanya Rp13 triliun, sekarang bisa untung Rp61 triliun. Jadi sebenarnya bisa kalau mau, karena itu saya mengahrapkan yang namanya dewan komisaris dan dewan direksi harus benar-benar fokus bekerja, bukan fokus pencitraan, kerja yang benar nanti dapat apresiasi dari saya dan masyarakat,” beber Erick.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img