spot_img
Sabtu 4 Mei 2024
spot_img
More

    Revitalisasi Sempat Molor, Pekan Ini Kawasan Alun-alun Bandung Bakal Miliki Wajah Baru

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Revitalisasi Kawasan Alun-alun Kota Bandung yang ditargetkan rampung bulan September 2021 sempat mengalami kemoloran. Hal itu dikarnakan adanya pengalihan anggaran.

    “Ada Covid-19 kemudian terkendala biaya, untuk keseluruhan, Insya Allah nanti atas seiizin pimpinan, hari rabu tanggal 8 Desember ini akan diresmikan. mudah-mudahan Allah kabulkan, Allah lancarkan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna saat meninjau pengerjaan revitalisasi kawasan Alun-alun Bandung, Jalan Dalem Kaum Jabar Senin (6/12/2021).

    Menurutnya, revitalisasi tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk terus mempercantik kawasan Alun-alun Kota Bandung sebagai salah satu ikon Kota Kembang. Sejumlah trotoar yang melingkari kawasan alun-alun bakal memiliki wajah baru.

    Lebih lanjut Ema mengatakan, revitalisasi dilakukan secara menyeluruh, termasuk dilarangnya Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan diarea zona merah.

    BACA JUGA: Vaksinasi Kota Bandung Capai 99,07 Persen

    “Para PKL Alun-alun telah kita pusatkan di basement, dan tidak ada satupun PKL berjualan dikawasan terlarang,”ucapnya.

    Selain merevitalisasi kawasan Alun-alun, Ema menjelaskan, pihaknya juga melakukan revitalisasi di beberapa wilayah lainnya. Dengan itu, bisa menghadirkan Kota Bandung menjadi lebih indah.

    Fokusjabar.id Bandung
    Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna Saat Meninjau Pengerjaan Revitalisasi di Kawasan Alun-alun Bandung, Jalan Dalem Kaum Jabar Senin (6/12/2021) (Foto: Yusuf Mugni).

    “Kita tidak tanggung, tidak hanya kawasan alun-alun, kita juga sekaligus dengan viaduct, kemudian yang di Babakan Siliwangi, ada juga penataan taman atau patung sepak bola (ajat sudrajat), kemudian pemasangan lampu di Jalan Soekarno Hatta. Tujuannya lebih menghadirkan kota Bandung ini menjadi lebih indah, nyaman, dan ini banyak fasilitas-fasilitas publik yang kita perbaiki,” kata dia.

    Ema menambahkan, untuk anggaran, merupakan swakelola antar Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3), dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung serta CSR pihak ketiga.

    “Sehingga dalam konsep penataan akan melibatkan tiga organisasi perangkat daerah (OPD),” ujarnya.

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Pertahanan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung, Dadang Darmawan mengatakan, anggaran untuk revitalisasi kewasan Dalem Kaum yakni Rp 200 juta, begitu juga untuk kawasan Kepatihan.

    BACA JUGA: Bangkit dari COVID-19, Emil Minta Nasihat ICMI

    “Kurang lebih Rp 400 juta, itu untuk pengadaan interior serta tanaman dan lainnya,” kata Dadang.

    Sedangkan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan DPU mengeluarkan anggaran sekitar Rp 200 juta.

    “Mulai dari pembenahan trotor yang juga bekerjasama dengan DPKP3. Sedangkan untuk pengadaan bangku dan lainnya kami menggunakan yang ada di gudang. Sampai sekarang sedang berjalan dan mudah-mudahan selesai sesuai target peresmian Rabu (8/12/2021) mendatang,” ucapnya.

    Menurutnya, revitalisasi dijalan Kepatihan,
    ada pelebaran, penyempurnaan jalur difabel, serta penambahan ‘street furniture’.

    “Karena trotoar dinilai sempit, banyak hambatan di trotoar, dan street furniture yang tidak memadai,”ucapnya.

    Lebih lanjut Didi mengatakan, trotoar yang memiliki panjang 240 meter tersebut akan dihiasi oleh tanaman. Termasuk juga antara trotoar dengan jalan utama akan dibangun jalur sepeda.

    “Pohon-pohonnya nanti akan langsung ditanam di tanah. perbedaannya nanti akan kita tambah ‘street furniture’ seperti tempat duduk,” katanya.

    Sedangkan untuk trotoar Jalan Dalem Kaum lebih memakai konsep penghijauan. Sehingga dalam revitalisasi ini peran DPKP3 lebih mendominasi.

    “Karena terlihat gersang. Beberapa perkerasan mulai usang. Perlu ada perubahan termasuk salurannya yang sudah perlu penataan, dan ‘street furniture’ yang kurang memadai,” kata dia.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img