spot_img
Kamis 28 Maret 2024
spot_img
More

    Masyarakat Tanjungjaya Tasikmalaya Tuntut Pemerintah Turun

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Ribuan massa aksi dari Forum Masyarakat Tanjungjaya Bersatu (FMTB) mendatangi kantor bupati Tasikmalaya dan Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Senin (29/11/2021).

    Massa dari kalangan para petani penggarap sawah dan kolam, para ketua BPD, karang taruna, tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya itu, menuntut Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya membuka mata dan telinga atas permasalahan tidak berfungsinya saluran irigasi Ciramajaya Kecamatan Tanjungjaya.

    Selain telah membekukan aktifitas pertanian di atas lahan sawah sekitar 800 hektare, efek domino matinya aliran air irigasi Ciramajaya ini mengakibatkan kehidupan ekonomi terutama dari sektor agribisnis, lumpuh.

    BACA JUGA: Dampak Demo Buruh, Akses Keluar Tol Pasteur Kota Bandung Ditutup Sementara

    Tak sedikit para petani terpaksa membiarkan lahan pertanian yang tersebar di Kecamatan Tanjungjaya terutama di empat desa yakni Desa Tanjungjaya, Cintjaya, Cibalanarik dan Cilolohan, menjadi tidak berfungsi akibat gersang dan tandus. Meskipun ada sebagian kecil warga yang memanfaatkannya untuk menanam singkong.

    Dari pantauan Fokusjabar, aksi sempat diwarnai ketegangan. Massa berusaha menerobos pintu masuk kantor bupati untuk menemui Bupati. Upaya mereka kemudian dihadang petugas kepolisian dan Pol PP. Akibatnya aksi saling dorong pun tidak terhindarkan.

    Tasikmalaya

    Koordinator aksi, Oos Basor mengatakan, aksi yang melibatkan ribuan orang ini merupakan puncak kekesalan warga atas pesoalan matinya saluran irigasi Ciramajaya sejak 14 tahun lalu yang merupakan saluran sentral dari Sungai Ciwulan ke beberapa desa di Kecamatan Tanjungjaya dan sebagian di Kecamatan Sukaraja.

    “Sudah bebeapa kali warga mengeluhkan kondisi kebocoran dan sedimentasi di beberapa saluran irigasi yang menyambung ke irigasi Ciramajaya ini. Bahkan sejak lima tahun terakhir ini  warga aktif menyuarakan aspirasi dan bahkan mendatangi kantor Pendayagunaan Sumber Air (PSDA) wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki, namun tak pernah membuahkan hasil. Maka hari ini kami menuntut keadilan pemerintah dan meminta agar turun langsung ke lapangan untuk merasakan bagaimana penderitaan warganya di daerah,”  kata Oos.

    Dia menyebutkan, ada tiga poin utama yang menjadi tuntutan masyarakat  Kecamatan Tanjungjaya. Yang pertama mendorong peningkatan jaringan irigasi dan fungsi serta kondisi jaringan irigasi yang ada atau menambah luas areal pelayanan pada jaringan irigasinya dengan mempertimbangkan perubahan kondisi lingkungan daerah irigasi.

    Kedua, menjamin terselenggaranya pengelolaan irigasi secara efektif dan efisien serta dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, melalui optimalisasi pemanfaatan air irigasi yang dilaksanakan dengan prinsip satu sistem jaringan irigasi, satu kesatuan pengelolaan dengan memperhatikan kepentingan pengguna air di bagian hulu, tengah, dan hilir secara seimbang dan berkelanjutan.

    Ketiga, memastikan ketersediaan air yang secara insidentil dibutuhkan masyarakat Tanjungjaya, dan mendorong DPRD Kabupaten Tasikmalaya untuk mengaudit anggaran pengelolaan jaringan Irigasi Ciramajaya yang angkanya sangat besar setiap tahunnya.

    Menjawab aspirasi massa, Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin menegaskan, irigasi adalah kewenangan pihak BKPSDA Provinsi Jabar.

    Namun kata dia, pihaknya akan menyampaikan dan mengawal seluruh aspirasi warga Tanjungjaya terkait irigasi Ciramajaya ke pemerintah provinsi.

    BACA JUGA: UMKM Usaha Binaan Airlangga Hartarto Rangkul Ratusan UMKM di Kota Tasikmalaya

    (Farhan/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img