BANDUNG,FOKUSJabar.id: bank bjb dan Pemerintah Kabupaten Sumedang sepakat bekerjasama mengembangkan kompetensi Aparata Sipil Negara (ASN) melalui bjb University.
Hal itu dibuktikan dengan penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dengan Dirut bank bjb Yuddy Renaldi di Gedung Negara Sumedang, Selasa (14/9/2021).
Dony berharap melalui pelatihan tersebut ASN Pemkab Sumedang bisa lebih responsif dan profesional dalam melayani masyarakat.
Sekaligus menambah pengetahuan dan pengalaman, sehingga ASN memiliki competitive advantage (keunggulan) dalam bersaing menghadapi globalisasi.
BACA JUGA: bank bjb Sumbang 10 Tabung Oksigen bagi Pemkab Ciamis
Terlebih Sumedang memiliki konsep sendiri untuk membangun, yakni dengan fondasi agama, budaya dan teknologi.
Kemudian pola kolaboratif yaitu Pentahelix dengan menyinergikan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.
“Itu menjadi panduan bagi kami untuk bekerja,” kata dia.
Dirut bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan bahwa bank bjb selalu komitmen menjaga kepercayaan dari segenap shareholder dan seluruh pemangku kepentingan.
Maka bank bjb senantiasa terus berbenah dan memperbaiki kualitas pelayanan dari waktu ke waktu.
“Dalam cakupan internal, peningkatan kualitas human capital merupakan konsen utama kami yang diimplementasikan dengan bekerjasama dan berkolaborasi bersama bjb university sebagai penyelenggara kegiatan pelatihan, pendidikan, dan pengembangan kualitas seluruh insan bank bjb,” kata Yuddy.
Dia berpesan agar pengembangan kompetensi ASN Kabupaten Sumedang dijalani sebaik mungkin, sehingga memiliki kompetensi memadai dan menjadi agent atau role model atas kompetensi yang dimilikinya, pada unit kerja penempatan masing-masing.
“Atas nama manajemen dan seluruh insan bank bjb, kami berterimakasih kepada bupati dan jajaran di lingkup Pemkab Sumedang atas penunjukan bjb university sebagai bagian dari pengembangan kompetensi ASN,” kata Yuddy.
Pihaknya berharap peningkatan serta pengembangan kompetisi ASN akan mampu mendukung kualitas pelayanan kepada masyarakat, yang akan bermuara pada kesejahtreraan masyarakat.
Ruang lingkup kerja sama meliputi pengembangan kompetensi memperoleh kompetensi teknis dan atau kompetensi sosial kultural yang dilaksanakan melalui kegiatan klasikal, kegiatan non klasikal seperti benchmarking, role play, workshop, dan observasi, serta kegiatan pengembangan kompetensi lainnya yang disepakati.
(LIN)
