spot_img
Selasa 7 Mei 2024
spot_img
More

    Kisah Pak Mendong dan Mbok Mendong Bawa Pelangi Juarai Lomba Bertutur SD/MI Nasional 2021

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Pelangi Tunjung K, perwakilan Provinsi Jawa Timur keluar sebagai juara 1 pada Lomba Bertutur SD/MI Tingkat Nasional 2021. Pelangi berhasil menyisihkan 33 peserta perwakilan provinsi lain selama tiga haru pelaksanaan lomba yang digelar Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI .

    Pelangi Tunjung K berhasil mendapatkan penilaian tertinggi dari lima juri Lomba Bertutur SD/MI Tingkat Nasional 2021 yakni Nelwaty (Pustakawan Utama Perpusnas RI), Kunduri dan Awam Prakoso (pedongeng), Nandha Julistya (pegiat literasi), dan Griselda Jane (psikolog). Pelangi meraih nilai 4.220, unggul atas Binar Mutiara Yahya dari daerah DI Yogyakarta sebagai peringkat dua, serta Najma Hanania Yazid asal provinsi Banten sebagai peringkat tiga terbaik.

    Tim juri Lomba Bertutur SD/MI Tingkat Nasional 2021 yang digelar Perpusnas RI secara daring. (FOTO: Istimewa)

    Pada Lomba Bertutur SD/MI Tingkat Nasional 2021, Pelangi bercerita tentang kisah ‘Pak Mendong dan Mbok Mendong’. Ceritta yang mengisahkan tentang keluarga miskin.

    Ini kisahnya:

    “Suatu hari Pak Mendong dan Mbok Mendong bermimpi. Dalam mimpinya, mereka diminta untuk menggelar kenduri.

    Karena tidak memiliki kekayaan, Pak Mendong dan Mbok Mendong terpaksa menggadaikan anak semata wayangnya, Sumi, kepada orang kaya di kampung. Dari situ mereka membeli beras, lembu dan sebagainya untuk keperluan kenduri.

    Setelah kenduri selesai, mereka kaget karena mendapati kuali yang mereka pakai sehari-hari berkilau penuh dengan emas dan perak.

    Karena kebaikan dan keikhlasan yang dilakukan Pak Mendong dan Mbok Mendong, Tuhan memberikan kekayaan yang tidak terduga.”

    BACA JUGA: Kontingen PON XX Jabar Resmi Dikukuhkan dan Dilepas, Ini Pesan Emil

    Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas RI, Deni Kurniadi mengatakan, kemampuan bertutur adalah hasil literasi pada tahap pemahaman dan pemaknaan apa yang tersurat dan tersirat yang diperoleh dari kegiatan membaca.

    “Dari kandungan bahan bacaan berbasis konten lokal, mereka mendapatkan pesan-pesan moral ataupun keluhuran budi pekerti sebagai bagian dari warisan kekayaan Nusantara,” kata Deni.

    Sejak usia dini, lanjut Deni, anak-anak perlu ditanamkan sikap saling menghormati, etika sopan santun, rasa belas kasih, bergotong-royong, menerima setiap perbedaan dan toleransi, serta sikap peduli terhadap lingkungan. Sehingga di masa depan, mereka tidak hanya menjadi generasi yang cerdas dan berdaya saing namun tetap memiliki kualitas akhlak yang istimewa.

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas RI, Adin Bondar menguatkan pesan lomba bertutur sebagai salah satu cara dalam menggiatkan program gemar membaca di kalangan anak-anak. Sangat penting untuk menumbuhkembangkan kreativitas mereka terutama kreativitas dalam membaca.

    “Ini penting untuk merangsang kerja otak dan imajinasi mereka dalam menggiatkan dirinya dalam gerakan literasi yang menjadi program pemerintah,” kata Adin.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img