BANDUNG,FOKUSJabar.id: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menempati peringkat pertama di Indonesia sebagai perguruan tinggi bidang pendidikan berdasarkan Times Higher Education World University Ranking (THE WUR) 2022. Sementara berdasarkan kriteria Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia versi THE WUR 2022, UPI menempati peringkat ketiga setelah Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Berdasarkan data yang dirilis THE WUR 2022, pemeringkatan hanya mencakup 1.600 universitas terbaik di 99 negara dari 2.100 perguruan tinggi yang mengirimkan data. Pemeringkatan sendiri didasarkan pada indikator kinerja yang dikalibrasi dengan cermat dan mengukur kinerja institusional pada empat bidang. Yakni pengajaran, penelitian dan transfer pengetahuan dalam bentuk sitasi, pendapatan dari industri, serta pandangan dunia internasional.
Dari keempat bidang tersebut, UPI mendapatkan nilai 17,2 di bidang pengajaran, lalu penelitian (9,3) dan sitasi (44,1), pendapatan dari industri mendapat nilai 35,6, dan pandangan dunia internasional dengan nilai 17,5. Sehingga skor keseluruhan UPI pada THE WUR 2022 yakni 22,4-27,1.
THE WUR 2022 melakukan pemeringkatan dengan menganalisis 108 juta lebih sitasi dari 14,4 juta publikasi penelitian dan mencakup hasil survei dari hampir 22 ribu akademisi di seluruh dunia. Secara keseluruhan, data tersebut dikumpulkan lebih dari 430 ribu titik data.
Dari hasil pemeringkatan THE WUR 2022, UPI menempati peringkat dunia di posisi 1001-1200. Sedangkan untuk peringkat Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia, UPI menempati posisi ketiga.
Rektor UPI, Prof. M. Solehuddin mengatakan, ranking yang diraih berkat kerjasama, prestasi dan kinerja seluruh civitas akademika UPI. Meski demikian, dirinya berharap para civitas akademika tidak lantas berpuas diri.
“Alhamdulillah mendapat ranking cukup bagus karena penilaian yang dilakukan reliable. Mudah-mudahan ini jadi pemicu dan motivasi bagi kita untuk terus berprestasi dan berkarya. Ada hal yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi kita yakni di bidang research atau penelitian,” kata Solehuddin.
BACA JUGA: Eben Burgerkill Meninggal Dunia, Diduga Serangan Jantung
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UPI, Prof. Didi Sukyadi menambahkan, prestasi yang diraih saat ini menjadi langkah awal. Pasalnya, tugas UPI kedepan akan lebih berat karena mempertahankan apa yang sudah diraih.
“Perangkingan yang dilakukan THE WUR ini cukup prestisius. Ini awal bagi kita semua untuk lebih bekerja keras meningkatkan diri. Salah satunya bagaimana meningkatkan riset yang berdasarkan nilai THE WUR masih rendah,” kata Didi.
Untuk meningkatakn riset, lanjut Didi, bukan merupakan hal yang mudah. Pasalnya diperlukan sinergitas antara hulu dan hilir. Mulai dari UPI, pemerintah hingga pihak industri atau swasta.
“Dari sisi hulu, kami sudah melakukan berbagai inovasi untuk pengembangan civitas akademika terutama dosen. Bahkan kita menyiapkan insentif khusus bagi civitas akademika yang mampu membuat penelitiannya masuk dalam jurnal yang terindeks scopus,” kata dia.
Sementara terkait nilai sitasi yang cukup tinggi, diakui Didi, tidak secara langsung berkolerasi dengan penelitian. Alasannya, sitasi atau banyaknya penelitian atau artikel yang dijadikan rujukan itu tidak serta merta berdasarkan jumlah atau kualitasnya.
“Jadi bukan berarti artikel atau penelitian yang luar biasa atau hebat itu memiliki sitasi yang tinggi. Sitasi yang tinggi itu lebih disebabkan oleh kemudahan akses, visibilitas, serta keterkaitan artikel tersebut dengan situasi atau permasalahan yang terkini,” kata dia.
(Ageng)
