spot_img
Selasa 23 April 2024
spot_img
More

    4 Keistimewaan Yang Terkandung Dalam Surat Al Ma’un

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Surat Al Ma’un (الْمَاعُونَ) merupakan surat yang terdiri dari 7 ayat dan merupakan urutan ke 107 dalam alquran yang artinya hal-hal yang berguna. Surah al ma’un ini termasuk golongan Makkiyah yaitu turun di makkah.

    di dalam Surah Al Ma’un memiliki nilai-nilai spirit yang mampu menggugah semangat umat untuk melakukan hal-hal berguna atau berbuat baik.

    Jika kita melihat dan merenungkan makna ayat per ayat dari Surah Al Ma’un maka keutamaan QS Al ma’un adalah memberikan suntikan spirit kepada kita.

    Berikut ini adalah empat keistimewaan yang terkandung dalam surat Al Ma’un:

    1. Spirit untuk menunaikan ibadah salat pada waktunya.

    Allah SWT berfirman:

    إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

    Artinya: “Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (QS. Al-Nisa’: 103).

    BACA JUGA: 5 Keutamaan Surat Al Kahfi yang Luar Biasa

    Nabi Muhammad SAW bersabda:

    وَعَنْ ابْنِ مَسْعُوْدٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَيُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ ؟ قَالَ : الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا قُلْتُ : ثُمَّ أَيٌّ ؟ قَالَ : بِرُّ الوَالِدَيْنِ قُلْتُ : ثُمَّ أيٌّ ؟ قَالَ : الجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ ِ

    Artinya: Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Amal apakah yang paling utama?” Ia menjawab, “Salat pada waktunya.” Aku berkata, “Kemudian apa?” Ia menjawab, “Berbuat baik kepada orangtua.” Aku berkata lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” (Muttafaqun ‘alaih). (HR. Bukhari, no. 7534 dan Muslim, no. 85)

    2. Spirit untuk mengerjakan kebajikan, dan berbuat baik kepada orang lain.

    Diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari Ibnu Amr bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

    قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعُونَ خَصْلَةً أَعْلَاهُنَّ مَنِيحَةُ الْعَنْزِ مَا مِنْ عَامِلٍ يَعْمَلُ بِخَصْلَةٍ مِنْهَا رَجَاءَ ثَوَابِهَا وَتَصْدِيقَ مَوْعُودِهَا إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ بِهَا الْجَنَّةَ قَالَ حَسَّانُ فَعَدَدْنَا مَا دُونَ مَنِيحَةِ الْعَنْزِ مِنْ رَدِّ السَّلَامِ وَتَشْمِيتِ الْعَاطِسِ وَإِمَاطَةِ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَنَحْوِهِ فَمَا اسْتَطَعْنَا أَنْ نَبْلُغَ خَمْسَ عَشْرَةَ خَصْلَةً

    Artinya: Rasulullah SAW bersabda: “Ada empat puluh kebiasaan baik, yang tertinggi adalah memberi seekor kambing. Tidaklah seseorang beramal dari perbuatan-perbuatan kebaikan tersebut dengan harapan dia mengharap pahala darinya dan membenarkan apa yang dijanjikan padanya, melainkan Allah memasukkannya dengan amalnya ke dalam surga”. Hassan berkata: “Maka kami menghitung kebiasaan baik itu setelah pemberian kambing mulai dari menjawab salam, menjawab orang yang bersin, menyingkirkan halangan dari jalan dan yang semisalnya namun kami tidak sanggup untuk sampai pada lima belas kebiasaan baik tersebut”. (HR. Bukhari No. 2438)

    3. Spirit memberi makan kepada orang miskin dan anak yatim.

    Rasulullah SAW bersabda:

    عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئاً

    Artinya:”Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini’, kemudian Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya, serta agak merenggangkan keduanya.”(HR al-Bukhari no. 4998 dan 5659)

    Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda:

    السَّاعِي عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمَسَاكِيْنِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ اللهِ، وَكَالَّذِي يَصُوْمُ النَّهَارَ وَيَقُوْمُ اللَّيْلَ

    Artinya:“Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan sholat di malam hari.”(HR. Bukhari no. 5353 dan Muslim no. 2982)

    4. Spirit untuk berbuat ikhlas dalam beramal dan waspada terhadap riya dan sum’ah.

    sifat senang dan gemar memperdengarkan amal perbuatan yang telah ia lakukan kepada orang lain dengan harapan agar orang lain menyanjung dan memujinya.

    Allah SWT berfirman:

    وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا

    Artinya:” Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.” (QS. Al-Insan: 8-9).

    (Nendy/Berbagai Sumber)

    Berita Terbaru

    spot_img