spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    BOR Tembus 91,8 Persen, Pemkot Bandung Dorong RS Tambah Tempat Tidur

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Angka Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit Kota Bandung sudah mencapai di angka 91.8 persen.  Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengupayakan adanya penambahan tempat tidur.

    “Rumah Sakit sudah merespon edaran Wali Kota dan mereka sudah ada diangka 36 persen untuk penambahan tempat tidur, kalau tidak cukup, kita dorong sampai 40 persen penambahan,” kata Ketua Harian Satgas Penanganan Percepatan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna di Balai Kota Bandung Jabar Senin (21/6/2021).

    Ema menyatakan, penambahan tempat tidur salah satunya dilakukan di Rumah Sakit Keluarga Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung.

    “Contoh ada penambahan 121 tempat tidur di RSKIA dan Minggu ini kita targetkan sampai 150 tempat tidur supaya ada penambahan untuk antisipasi kedaruratan,” kata Ema.

    BACA JUGA: Ini Jalan di Kota Bandung yang Ditutup

    Ema mengatakan, jumlah BOR yang ada di Kota Bandung, 44 persennya merupakan warga di diluar Kota Bandung. Kendati begitu, pihaknya tidak mempersoalkan siapa dan dari mana yang terpenting nyawa masyarakat.

    “Rata-rata keterisian ruang isolasi dan perawatan Covid-19 yakni berasal dari luar Kota Bandung yakni Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB),” kata dia.

    Ema menambahkan, kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung sekarang ini mengalami kenaikan. Terlebih pada Minggu (20/6/2021) kenarin kasus aktif per harinya bertambah hingga 204 kasus.

    “Kondisi prihatin dan penyebaran terus bergerak, semoga Rumah Sakit bisa  mengakomodasi kebutuhan masyarakat,” ujar Ema.

    Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, 28 rumah sakit yang ada di Kota Bandung terus berupaya untuk menambah tempat tidur guna melayani pasien Covid-19.

    Yana mengimbau bagi warga yang positif namun tak bergejala untuk tidak terburu-buru datang ke rumah sakit untuk dirawat. Sebab, hal itu justru membebani pihak rumah sakit.

    “Cukup isolasi mandiri saja di rumahnya atau di posko-posko kewilayahan. Sehingga nantinya BOR betul-betul untuk yang bergejala berat,” kata Yana.

    (Yusuf Mugni/Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img