spot_img
Kamis 28 Maret 2024
spot_img
More

    Mau Vaksin asal Dikasih Ayam

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Demi lancarnya vaksinasi terhadap lansia, aparat desa, kapolsek dan vaksinator di Cipanas Kabupaten Cianjur menyediakan insentif berupa ayam hidup. Ayam itu akan diberikan kepada para lansia yang sudah menerima vaksin.

    Cara inipun dilakukan di beberapa negara yang juga menjadikan hewan ternak, bahkan tiket penerbangan sebagai reward vaksinasi.

    Seorang kakek bernama Asep Saepudin (67) sebelumnya tidak mau karena kakek itu mendengar bahwa ada yang meninggal setelah divaksin bahkan mengandung minyak babi.

    Atas kondisi itu, aparat desa dan Polsek di Cipanas, Kabupaten Cianjur ‘menjemput bola’ bahkan membawa hadiah.

    Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengapresiasi upaya pihak-pihak yang ikut menyukseskan percepatan vaksinasi lansia yang saat ini baru mencapai 10 persen dari target 4,6 juta lansia di Jabar.

    Dia sangat menghargai pihak-pihak yang memiliki cara sendiri, unik dan kreatif untuk menarik para lansia agar bersedia mendapatkan vaksin COVID-19.

    BACA JUGA: Vaksinasi Massal di Bekasi Jadi Percontohan Nasional

    “Saya mengapresiasi siapapun yang ikut membantu pemerintah pada kelompok rentan ini.Perlu cara-cara kreatif di tengah derasnya hoaks tentang vaksin, masyarakat perlu diedukasi tentang keamanan dan manfaatnya bagi lansia itu, salah satunya bisa dengan memberikan hadiah atau bingkisan,” kata Emil di Bandung.

    Vaksinasi terhadap lansia akan meningkat jika hal serupa dilakukan pemerintah kabupaten/kota. Insentif satu ekor ayam untuk satu orang lansia bisa menjadi contoh dan diaplikasikan di tempat lain sesuai kemampuan anggaran daerah setempat.

    “Kalau ada cara kreatif lainnya yang tidak perlu melibatkan anggaran itu lebih baik,” kata Emil.

    Selain kreatif, tentu saja caranya harus baik agar vaksinasi lansia di Jabar terdongkrak dan masyarakat rentan bisa terlindungi dari penularan COVID-19.

    Relawan Medis COVID-19

    Di sisi lain Pemprov Jabar membuka rekrutmen tim relawan medis penanganan COVID-19. Hal itu tentunya untuk memperkuat SDM Nakes di rumah sakit yang semakin kewalahan menghadapi lonjakan kasus COVID-19.

    Relawan ini nantinya akan ditempatkan di sejumlah rumah sakit pemerintah, khususnya di Bandung Raya. Seperti diketahui Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Provinsi Jawa Barat menetapkan Bandung Raya dalam status siaga 1 akibat lonjakan kasus luar biasa pascalibur lebaran.

    Atas kondisi itu Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Jabar Juanita Paticia Fatima membutuhkan 4 ratus relawan untuk diperbantukan.

    Posisi relawan yang dibutuhkan meliputi dokter, perawat, nutrisionis, apoteker, tenaga teknis kefarmasian, ahli teknologi laboratorium medik, ahli rekam medis, sanitarian, nutrisionis serta radiografer.

    Cara mendaftar menjadi relawan, masyarakat bisa mengunjungi Fitur Daftar Relawan di aplikasi Pikobar https://www.indorelawan.org/p/pikobar. Syarat yang diperlukan pun tidak merepotkan yakni STR atau sertifikat kompetensi dan keanggotaan BPJS aktif.

    “Mudah – mudahan makin banyak relawan – relawan yang dapat bergabung untuk pemulihan pandemi di Jabar,” harap Juanita.

    (Solihin)

    Berita Terbaru

    spot_img