spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Sebanyak 798 Hotel dan Lokasi Wisata di Jabar Kantongi Sertifikat CHSE

    BANDUNG,FOKUSjabar.id: Sebanyak 772 hotel, restoran dan tempat wisata di Jabar telah mengantongi sertefikat Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE), untuk mengetatkan edukasi dan protokol kesehatan.

    “Kita punya 798 lokasi yang memiliki label CHSE dari Kemenparekraf, yaitu hotel, restoran dan tempat wisata, meskipun baru ada di beberapa tempat, itu menjadi salah satu parameter kesiapan kita, jadi Jabar akan memberikan pelayanan yang baik,” kata kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Dedi saat ditemui di Bandung, Rabu (21/4/2021).

    Dedi mengatakan, pondok wisata, MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), tempat cinderamata, arung jeram, golf, jasa transportasi dan wisata di Jabar pun telah mengantongi sertifikasi tersebut.

    BACA JUGA: Disparbud Jabar Gelar West Java Calendar of Event

    Selain sertifikasi CHSE, Dedi memastikan bahwa pengetesan Covid-19 dengan metode rapid antigen akan diberlakukan di sejumlah tempat kunjungan wisata. Menurutnya, langkah tersebut akan sangat efektif untuk mencegah terjadinya penyebaran virus Corona.

    “Kita pasti akan lakukan sampling ya, tidak mungkin seluruhnya. Ya tunggu saja aturannya seperti apa, tunggu kebijakan pemerintah pusat,” kata dia.

    “Filosofi mudik itu ke kampung halaman, kalau piknik ini agak beda. Kaya orang Bandung mau piknik ke Lembang, ini kan beda kategori mudik dengan piknik. Kesiapan atau kewaspadaan harus kita jaga 3M,” kata Dedi menambahkan.

    Seperti diketahui, pemerintah pusat melalui Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, meskipun mudik dilarang, tetapi wisata lokal tetap diperbolehkan dibuka dengan catatan prokes yang ketat. Kebijakan itu diputuskan untuk menjaga nadi perekonomian masyarakat tetap berdenyut.

    “Kemarin kan sudah mulai ada yang protes, wah mudik dilarang tapi wisata dibolehkan. Iya sebetulnya wisatanya itu dalam rangka lebaran gitu ya. Jadi bukan wisata tadi itu wisata dengan destinasi yang jauh tadi itu. Ya kalau orang tidak sudah tidak boleh pergi ke mana-mana ya dibukalah wisata lokalnya agar dia bisa pergi ke tempat-tempat liburan tapi dengan kepatuhan yang terkendali, itu sebetulnya yang dimaksud,” kata Muhajdir dalam diskusi virtual di akun YouTube BPKN, Selasa (20/4/2021).

    Muhadjir mengatakan pergerakan sebelum dan pada waktu Lebaran masih dibolehkan. Itu sebabnya, wisata-wisata lokal dinilai masih dimungkinkan untuk dibuka dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

    (Anthika Asmara)

     

    Berita Terbaru

    spot_img