BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepengurusan Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Jawa Barat masa bakti 2020-2024 akan menggelar event perdana bertajuk ‘Bandung Duathlon 2021’. Live race yang menggabungkan dua disiplin olahraga, lari dan sepeda, akan digelar di Ring Luar Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kota Bandung, Sabtu (10/4/2021).
Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) FTI Jabar, Gunaryo mengatakan, Bandung Duathlon 2021 – Live Race digelar untuk meningkatkan jumlah pegiat olahraga individu, khusunya lari dan sepeda. Digelar ditengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi, pelaksanaan kejuaraan pun menerapkan aturan protokol kesehatan yang ketat.
“Salah satu cara meningkatkan imunitas yakni dengan olahraga sehingga kita gelar event ini. Protokol kesehatan menjadi salah satu hal wajib yang harus diterapkan, tidak hanya bagi panitia dan peserta tapi juga semua yang terlibat dalam kegiatan,” kata Gunaryo saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Minggu (4/4/2021).
Dalam penerapan protokol kesehatan, kata Gunaryo, beberapa hal wajib dilakukan setiap peserta. Mulai dari melakukan swab PCR maksimal 48 jam sebelum perlombaan dimulai serta melakukan swab antigen saat tiba di official hotel serta berada dalam karantina selama menunggu hasil swab antigen.
BACA JUGA: Kota Bandung, Juara Umum Kejuaraan Panahan Piala Gubernur Jabar 2021
Selain itu, selama berada di hotel, peserta wajib berada dalam bubble dan tidak berinteraksi dengan pihak lain di luar bubble hingga loba selesai. Peserta pun diwajibkan untuk selalu menggunakan masker saat berada di Bandung kecuali pada saat race.
Kemudian, peserta wajib menjaga jarak, menggunakan hand sanitizer dan mencuci tangan sebelum memulai race. Begitu pula dengan peralatan lomba serta sepeda yang dibawa ke area race harus sudah dilakukan disinfeksi.
“Dari sisi peserta pun, kita terapkan kuota terbatas untuk setiap kategori dan tidak melibatkan penonton. Jadi hanya peserta, ofisial dan panitia yang berada di lokasi,” kata dia.
Untuk Bandung Duathlon 2021 – Live Race, kata Gunaryo, peserta akan dibagi dalam tiga kelompok. Yakni kelompok Elite dengan peserta dari seluruh Pengprov FTI se-Indonesia serta komunitas Duathlon se-Indonesia dengan jumlah maksimal peserta sebanyak 40 orang.
Lalu kelompok TNI-POLRI dengan maksimal peserta sebanyak 40 orang. Terakhir, kategori umum dengan maksimal peserta sebanyak 60 orang.
“Untuk kelompok elite, dikhususkan bagi peserta undangan dan harus mengatasnamakan Pengprov FTI asal mereka. Sedangkan untuk kelompok TNI-Polri dan Umum, terbuka atau non-undangan,” Gunaryo menambahkan.
Untuk kategori lomba, akan dibagi dalam standard distance dengan jarak lari 10 kilometer lalu sepeda 40 kilometer dan lari 5 kilometer. Serta Speed Distance dengan jarak lari 5 kilometer, sepeda 20 kilometer, dan lari 2.5 kilometer.
“Untuk informasi dan detail pendaftaran Bandung Duathlon 2021 dapat dibuka dengan meng-klik link racewoxx.com,” kata dia.
Selain live race yang akan digelar pada 10 April 2021, rangkaian kegiatan Bandung Duathlon 2021 pun akan dilanjutkan dengan even Live Coaching. Even ini diharapkan bisa memberikan wawasan tambahan bagi pecinta olahraga, khususnya duathlon dan triathlon, untuk meningkatkan potensinya.
“Tanpa persiapan yang benar dan tepat aktivitas olahraga justru bisa berakibat cedera yang berkepanjangan. Karena itu kita gelar juga Live Coaching sebagai rangkaian Bandung Duathlon 2021 dipandu secara interaktif oleh coach bersertifikat international dan atlit berpengalaman yang direncanakan diluncurkan pada Mei 2021,” Gunaryo menuturkan.
Gelaran Bandung Duathlon 2021 pun akan ditutup dengan event Virtual Race. Melalui even ini, semua masyarakat pecinta olahraga bisa tetap sehat dan berprestasi meski ditengah pandemi.
“Virtual race ini terbuka bagi umum dan setiap peserta bisa menentukan sendiri rutenya, yang terpenting di Kota Bandung dan sekitarnya. Lalu peserta membagikan pengalamannya secara langsung di social media dengan berlatar wilayah kota Bandung. Semua rangkaian kegiatan Bandung Duathlon 2021 ini pun mendapat dukungan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung,” kata Gunaryo.
(Ageng)
