spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    2.300 Nakes di Jawa Barat Divaksin Covid-19

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) gelar vaksinasi Corona Virus Disease (Covid-19) secara masif untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) bertempat di Poltekkes Kemenkes, Kota Bandung, Sabtu (30/1/2021).

    Selain di Poltekkes Kemenkes Bandung Jawa Barat, vaksinasi juga dilakukan serentak di 21 Rumah Sakit (RS) yang tersebar di Jabar dengan sasaran 2.300 Nakes.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berjalan dengan baik.

    BACA JUGA: Berwisata ke Pantai Pangandaran, Warga Bandung Reaktif Covid-19

    “Saya rasa manajemennya sudah baik. Mulai dari registrasi sampai dengan penyuntikan vaksin Covid-19,” kata Sekda saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Poltekkes Kemenkes Bandung Jawa Barat.

    Setiawan berharap dengan pelaksanaan vaksinasi secara masif terealisasi 100 persen dan waktu pelaksanaannya dapat dipercepat.

    jawa barat fokusjabar.id
    Vaksinasi di Jawa Barat

    Pada tahap I termin I, Jawa Barat mendapat alokasi 97.080 dosis vaksin untuk tujuh daerah dari pemerintah pusat. Sedangkan pada tahap I termin II, Jabar menerima sekitar 253 ribu dosis untuk 27 kabupaten/kota.

    “Ini salah satu upaya kita untuk mengakselerasi vaksinasi Covid-19 bagi Nakes dengan cara gebyar vaksinasi,” kata Sekda Jawa Barat.

    Setiawan mengatakan, vaksinasi tersebut harus berjalan optimal. Dengan begitu, vaksinasi tahap selanjutnya akan berlangsung sesuai rencana.

    “Maka dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan (vaksinasi) untuk Nakes cepat selesai,” tuturnya.

    Setiawan menambahkan, pendaftaran vaksinasi bagi nakes bisa dilakukan lewat link bit.ly/vaksinasinakes. Selain itu, Nakes yang tidak lolos proses skrining karena tensi darah tinggi, diberi kesempatan beberapa jam untuk beristirahat.

    “Jika tensi darah masih tinggi, Nakes dapat kembali datang ke tempat pelayanan vaksinasi esok harinya,” kata Dia.

    Menurut Sekda, pihaknya merencanakan vaksinasi door to door. Hal itu untuk mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi. Terlebih, untuk membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity, Jabar harus menyuntik vaksin Covid-19 kepada 70 persen penduduk atau 36 juta warga.

    “Kami rencanakan melakukan vaksinasi door to door,” kata Sekda.

    Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, banyak Nakes yang mengalami penundaan vaksinasi karena tensi darah tinggi. Maka itu, nakes harus diberi kesempatan istirahat sampai sore hari.

    “Hipertensi dan diabetes melitus paling banyak,” kata Maxi.

    Maxi mengapresiasi upaya Pemprov Jawa Barat dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi virus Corona. Apalagi saat ini, realisasi vaksinasi Covid-19 di Indonesia bagi Nakes baru 38 persen.

    “Jadi ini masih sangat jauh dari target yang harus dilakukan Nakes pada akhir Februari. Saya harap selesai untuk dua dosis,” kata Maxi.

    Menurut Maxi, untuk mempercepat vaksinasi Corona Virus Disease, Nakes yang tercatat dalam SI-SDMK tapi tidak mendapatkan SMS, dapat menjalani vaksinasi.

    “Jadi para Nakes yang sudah masuk di SI-SDMK, dia sudah dapat tiket untuk datang ke faskes yang melaksanakan vaksinasi. Itu prinsipnya. Tinggal bawa NIK,” kata Maxi.

    Sementara Nakes yang tidak tercatat dalam SI-SDMK dapat tetap menjalankan vaksinasi Covid-19 dengan membawa KTP.

    BACA JUGA: Bupati Garut Bangga STTG Sudah Lahirkan 20 Angkatan

    “Tapi, saya lihat di sini (Jabar) bagus. Jadi sudah ada pendaftaran di bit.ly jadi jam dia datang juga sudah diatur, jadi datangnya teratur. Itu bagus,” tuturnya.

    Maxi menekankan, kendati pelaksanaan vaksinasi sudah berjalan, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M sebagai upaya pencegahan penularan Corona Virus Disease.

    Merespons rencana vaksinasi door to door, hal itu merupakan inovasi yang baik. Meski begitu, Dia menyarankan agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan semua hal dengan sebaik-baiknya saat vaksinasi secara door to door.

    “Saya kira itu usulan bagus. Tapi kalau mobile door to door sepertinya biayanya juga besar, perlu biaya vaccine carrier-nya sendiri-sendiri. Lebih banyak sumber daya yang dibutuhkan,” katanya di Jawa Barat.

    Direktur Utama RSUP dr. Hasan Sadikin, R. Nina Susana Dewi mengatakan, pihaknya mendukung penuh program pemerintah untuk merealisasikan target vaksinasi Corona Virus Disease, khususnya di Jawa Barat.

    “Hari ini kami buktikan bahwa kita bisa untuk 2.300 vaksin dengan lokasi Poltekkes dan 21 RS yang tersebar di Jabar secara vicon (video conference),” singkat Nina Susana Dewi.

    (Bambang Fouristian)

    Berita Terbaru

    spot_img