BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Jawa Barat menargetkan untuk meraih tujuh medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 mendatang di Papua. Target pada PON XX tahun 2021 tersebut menurun dibandingkan raihan medali emas pada PON XIX tahun 2016 di Jabar.
Ketua Umum Pengprov PJSI Jabar Robinhud MC Jhon mengatakan, target awal tim Judo Jabar pada PON XX tahun 2021 adalah enam medali emas. Namun setelah melihat potensi atlet yang dimiliki serta melihat potensi yang dimiliki daerah lain sebagai calon lawan, target raihan medali emas pun naik.
“Awalnya, kita hanya menargetkan enam medali emas saja. Tapi setelah kita melihat potensi yang dimiliki atlet kita lalu membandingkan dengan kekuatan calon lawan, ya maksimal kita bisa raih tujuh medali emas,” kata Robinhud saat ditemui usai pelaksanaan Rapat Kerja PJSI Jawa Barat tahun 2021 di Grand Sovia Hotel, Sabtu (9/1/2021).
Target yang diusung, diakui Robinhud menurun dibandingkan raihan medali emas saat PON XIX tahun 2016 di Jabar yang meraih 12 medali emas. Penurunan target tersebut, kata dia, dikarenakan beberapa hal.
“Salah satunya yakni banyaknya atlet eks PON XIX lalu yang pensiun dan sekarang menjadi pelatih serta atlet. Selain itu, di PON XX tahun 2021 nanti di Papua ada penurunan jumlah nomor pertandingan dibandingkan PON XIX tahun 2016 yakni dari 22 nomor menjadi 19 nomor,” Robinhub menerangkan.
BACA JUGA: Mario Jardel Fokus Latihan Mandiri
Meski demikian, pihaknya tetap berupaya bisa menyumbangkan medali emas sebanyak-banyaknya bagi kontingen Jabar. Menyamai rekor raihan medali emas PON XIX tahun 2016 lalu pun masih memungkinkan meski peluangnya cukup kecil.
“Saat PON 2016 lalu, kita hanya menargetkan delapan medali emas lalu naik jadi 10 medali emas. Ternyata kita bisa meraih 12 medali emas,” kata dia.
Meski memiliki torehan sejarah mengagumkan di ajang multieven olahraga tingkat nasional tersebut, Robinhud meminta para atlet serta seluruh jajaran ofisial tim dan pihak terkait tidak euforia berlebihan. Pasalnya, kondisi saat PON XIX di tahun 2016 dengan pelaksanaan PON XX tahun 2021 mendatang di Papua akan sangat jauh berbeda.
“Mempertahankan itu jauh lebih sulit dibandingkan merebut. Apalagi dengan kondisi pandemi Covid-19 dalam satu tahun terakhir ini, persiapan kita tidak terlalu maksimal. Untuk itu saya minta untuk tidak euforia berlebihan dengan prestasi yang sudah diraih,” kata dia.
Untuk itu, Robinhud berpesan kepada para atlet untuk terus mempersiapkan diri dengan maksimal dan berlatih dengan serius. Jajaran pelatih, pengurus PJSI Jabar, KONI Jabar, dan seluruh masyarakat Jabar pun diharapkan terus memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan kontingen Jabar di PON XX. Termasuk tim Judo Jabar.
“Para atlet sudah fokus latihan meski ditengah pandemi Covid-19 dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Saat ini, tim Judo Jabar pun sudah melangsungkan tahapan sentralisasi untuk persiapan PON XX tahun 2021,” Robinhud menambahkan.
Selain menggelar sentralisasi latihan di GOR Judo, komplek olahraga Pajajaran, berbagai program pelatihan pun sudah dipersiapkan. Diantaranya dengan menggelar laga latih tanding, baik di dalam negeri (try in) maupun di luar negeri (try out).
“Dalam dua tahun terakhir ini, kita memang hampir tidak ada program latih tanding karena kondisi pandemi. Sama dengan daerah lain. Tapi untuk tahun 2021, kita sudah mengagendakan pelaksanaaan try in maupun try out,” kata Robinhud.
Untuk pelaksanaan try out, lanjut dia, negeri ginseng Korea Selatan akan menjadi tujuan utama. Selain itu, para atlet yang tergabung dalam tim Judo Jabar pun akan mencoba kemampuan mereka di beberapa kejuaraan tingkat Asia yang digelar tahun 2021.
“Kita ingin atlet kita mendapatkan lawan latih tanding yang cukup kuat sehingga bisa meningkatkan kemampuan mereka. Tapi tetap dengan menjaga kondisi agar tidak cedera. Ada beberapa kejuaraan tingkat Asia yang kita bidik, tapi kita akan lihat dulu apakah kita bisa lolos bertanding disana atau tidak. Jika tidak, kita siapkan antisipasi dengan latih tanding dengan provinsi lain,” Robinhud menegaskan.
(Ageng)