spot_img
Minggu 28 April 2024
spot_img
More

    Vaksin Covid-19 Harus Memenuhi Unsur Ini

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bio Farma akan mepersiapkan 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac dalam bentuk finish product dengan dua kali pengiriman. Tahap awal dikirimkan 1,2 juta dosis dalam bentuk kemasan tunggal pada 6 Desember 2020 dari Beijing ke Jakarta melalui kargo Garuda Indonesia. Vaksin Sinovac itu dipindahkan ke warehouse Bio Farma pada Senin (7/12) kemarin dan dilakukan serangkaian pengujian di Bio Farma.

    Kedatangan vaksin ini menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang konkret untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 guna mempercepat penanggulangan pandemi ini.

    Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, pemilihan vaksin Covid-19, harus memenuhi beberapa faktor, yakni unsur keamanan harus cepat, dan harus bisa mandiri. Tidak hanya itu, vaksin terpilih pun harus memiliki unsur keamanan, khasiat dan mutu yang terjamin oleh lembaga berwenang, dan dapat dibuktikan dari serangkaian pengujian, mulai dari pre klinis, uji klinis 1,2 dan 3.

    BACA JUGA:Vaksin Covid-19, Jabar Masih Memetakan Penerima

    “Dilihat dari progress pengembangan, calon vaksin Covid-19 dari Sinovac termasuk 1 dari 10 kandidat yang paling cepat yang sudah masuk ke Uji Klinis tahap 3. Kemudian, dari sisi platform atau metode pembuatan vaksin, yang menggunakan platform inactivated, sudah terbukti /proven pada jenis-jenis vaksin yang lainnya, dan sudah dikuasai oleh Bio Farma. Sistem mutu Sinovac pun sudah diakui oleh WHO dan ada alih teknologi dalam kerjasamanya,” kata Honesti.

    Adapun 3 juta dosis vaksin ini, kata dia, diperuntukan bagi tenaga kesehatan (nakes) sebagai garda terdepan sesuai rekomendasi dan kajian Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).Vaksinasi untuk tahapan pertama akan diberikan kepada nakes tinggi di tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali. Kemudian akan diperluas ke nakes non-komorbid di provinsi lainnya.

    “Pemberian vaksin untuk tenaga kesehatan ini diberikan setelah izin penggunaan dalam keadaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

    (Solihin)

    Berita Terbaru

    spot_img