spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    20 Ton Tepung Kelapa dari Jabar di Ekspor ke Arab Saudi

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebanyak 20 ton tepung kepala kering di ekspor ke Arab Saudi dari Jabar. Produksi tepung kelapa tersebut hasil dari perkebunan rakyat yang ada di seluruh Jabar.

    Kepala Dinas Perkebunan Jabar Hendy Jatnika mengatakan, bahan baku seundeng tersebut telah diminati oleh pasar luar negri dari lama salah satu nya adalah Arab Suadi, bahkan salah satu petaninya di Kabupaten Bandung Barat telah mengekspor 150 ton parut kelapa kering keberbagai negara senilai lebih dari US$250.000.

    “Kelapa di Jabar hampir diusahakan seluruhnya oleh kepala rakyat walaupun ada beberapa perkebunan swasta. Kelapa rakyat bisa ditanam di batas-batas kebun halaman rumah bahkan pematang sawah. Bila diolah ini bisa jadi nilai ekspor luar biasa,” kata Hendy saat melepas ekspor kelapa parut dan launching distribusi bantuan benih kopi Arabika Java Preanger di Gedung Sate Bandung, Selasa (8/12/2020).

    Selain kelapa parut kering, Dia mengatakan, eksporlainnya yang juga dilakukan dari olahan kelapa adalah briketarang kelapa. kata dia, kelapa adalah komoditas yang dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk olahan yang menguntungkan.

    BACA JUGA: Jabar Explore Siap Promosikan Tempat Wisata Baru di Kabupaten Ciamis

    “Yang lebih besar adalah briketarang kelapa, pabriknya di Cikopo. Ekspornya nanti akan launching di Hari Perkebunan tingkat nasional di Serpong. Kelapa adalah komoditas luar biasa, mulai dari daun sampai airnya bisadimanfaatkan. Jadi sapulidi, ketupat, nata de coco dan sebagainya,” katanya.

    Selain itu, dalam acara tersebut juga dilaksanakan launching distribusibantuanbenih kopi Arabika Java Preangersebanyak 4.250.000 pohon. Sebanyak 3.000.000 di antaranya berasal dari APBD Jawa Barat.

    “Ini akan dibagikan kepada kelompok tani di kabupaten dan provinsi untuk area perkebunan kopi. Program ini juga sebagai bagian dari penanaman dan pemeliharaan 50 juta pohon yang digagas Gubernur Jawa Barat,” katanya.

    Dia menjelaskan, bantuan benih ditujukan untuk pengembangan kopi Arabika dalam area perluasan ataupun peremajaan. Sehingga, produktivitas dan hasi lmutu kopi Jawa Barat tetap dapat dipertahankan.

    Sementar itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap, ekspor produk kelapa tersebut dapat menjadi inspirasi bagi generasi milenial untuk dapat memanfaatkan kesuburan lahan di Jawa Barat.

    “Selamat kepada yang masih bisa ekspor, ini memberikan optimisme. Kebutuhan pasar sekarang mungkin baru seperlima-nya. Saya minta beritakan keanak milenial, apa yang masih dibutuhkan oleh pasar. Beritahu bahwa dengan menanam, pendapatan bisa empat kali lipat dari UMR. Saat Covid-19, ekonomi pangan tetap tumbuh dengan baik. Kopi juga harus jadi primadona karena sekarang pasar banyak meminati kopi,” kata Emil.

    (Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img