spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Urban Farming Jadi Cara Pemkot Bandung Hadirkan Ketahanan Pangan

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Meski minim lahan pertanian, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berupaya menghadirkan ketahanan pangan di Kota Bandung. Salah satunya melalui urban farming dengan menanam sayuran hingga budidaya ikan di sekitar tempat tinggal.

    Wali Kota Bandung Oded M Danial mengajak warga melakukan urban farming. Terlebih di masa pendemi Covid-19, urban farming menjadi strategi yang baik untuk menjaga ketahanan pangan dalam keluarga.

    “Kota Bandung sebagai kota metropolitan memang tidak memiliki luasan tanah sawah untuk menjadi tempat bertani. Tapi ketahanan pangan bisa lakukan dengan cara mengajak warga melakukan urban farming seperti ternak ikan dan sebagainya,” kata Oded di Kota Bandung Jabar, Jumat (13/11/2020).

    Menurutnya, beberapa program terus digelar untuk menciptakan ketahanan pangan di Kota Bandung. Seperti program Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan (Kang Pisman) yang sudah menjadi andalan masyarakat dengan Buruan Sae. Dengan demikian, Kota Bandung tidak selalu mengandalkan pasokan dari daerah lain.

    BACA JUGA: Tiga Hari Operasi, Satpol PP Kota Bandung Sanksi 227 Pelanggar Prokes

    “Mudah-mudahan pada saatnya nanti, kesadaran (warga) sudah tumbuh. Nanti kalau mereka punya cengek (cabai rawit), surawung (kemangi), tomat, sampai kangkung sendiri, lama kelamaan akan banyak,” kata Oded.

    FOKUSJabar.id Ketahanan Pangan
    Wali Kota Bandung Oded M Danial saat gelaran rapat pleno Dewan Ketahanan Pangan Kota Bandung. (FOTO: Istimewa)

    Sementara Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, kegiatan pleno menjadi ajang evaluasi berbagai kebijakan terkait ketahanan pangan. Tak hanya itu, kegiatan pun untuk menyusun strategi atau kebijakan tahun 2021.

    “Ketahanan atau ketersediaan itu rentan, karena Kota Bandung bukan daerah produsen, tidak punya kekuatan. Sehingga tergantung dari luar. Jadi kegiatan ini berbeda dengan kabupaten atau daerah lainnya, karena untuk produksi dituntut punya strategi yang lebih,” kata Gin Gin.

    (Yusuf Mugni/Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img