spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Situs Jangraga Ciamis Butuh Perhatian Pemerintah

    CIAMIS,FOKUSJabar.id: Lingkungan Situs Jangraga di Dusun Ciawitali Desa Selacai Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis Jawa Barat, jika dikelola dan dikembangkan oleh instansi pemerintah akan menjadi salah satu tempat wisata sejarah dan alam.

    Bagaimana tidak, di lokasi tersebut selain tempat ziarah juga alamnya sangat indah. Di bawah lokasi Situs terdapat sebuah lokasi yang bisa dimanfaatkan tempat wisata alam dengan membangun Situ dan di sekitarnya didirikan spot-spot untuk swapoto.

    situs jangraga fokusjabar.id
    Butuh bantuan pemerintah (Foto Husen)

    Baca Juga: Patilasan Prabu Siliwangi Dipercaya Pembawa Berkah

    Sayangnya, keindahan alam di sana belum dilirik oleh pemerintah desa maupun Kabupaten.

    Saat ini, untuk melakukan pembangunan di lokasi Situs Jangraga masih menggunakan dana seadanya dengan pengorbanan dari  juru kunci  yang pontang panting secara pribadi mencari dana untuk membangun tempat tersebut agar representatif,, aman dan nyaman.

    Kuncen (juru kunci) Situs Jangraga, Engkus Kusdiana mengatakan, hingga kini lokasi tempat ziarah belum tersentuh perhatian ataupun dana dari pemerintah. 

    “Awalnya lokasi ini sangat berbahaya bagi peziarah karena banyak semak belukar. Namun sedikit demi sedikit saya bangun,” kata dia.

    Engkus mengatakan, sebelum dilakukan penataan lokasi hutan yang luasnya sekitar 2,1 hektar dipenuhi pepohonan yang menjulang tinggi sebagai penyimpan air. Namun karena tidak ada pengamanan di lokasi itu banyak  oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang menjarah dengan menebang sejumlah pohon.

    “Melihat phon-pohon di sini dijarah orang-orang yang tidak bertanggungjawab, batin saya berontak dan pada akhirnya saya berinisiatif membangun benteng agar orang tidak sembarangan masuk ke lokasi,” kata Engkus. 

    Berdasarkan cerita orangtua terdahulu, lokasi Situs Jangraga merupakan daerah gersang yang tumbuh hanya pohon kirai tetapi setelah kedatangan Syeh Nurjati saat menyebarkan Agama Islam lokasi itu ditanami pohon-pohon sehingga wilayah tersebut menjadi hijau serta menjadi tempat banyak binatang hidup berkeliaran di alam bebas.

    Engkus menambahkan, untuk mengembalikan Binatang-binatang tersebut ke lingkungan Situs Jangraga kondisi hutanya harus dikembalikan seperti semula dengan melakukan penghijauan.

    “Kami butuh bibit pohon seperti Kupa, Bencoy dan Sentul serta bibit pohon hutan lainya untuk bisa mengembalikan hutan ini agar hijau kembali,” jelasnya.

    Engkus menjelaskan, dengan dilakukanya penghijauan kembali diharapkan lokasi dimana Situs Jangraga berada bisa memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.

    “Ke depanya kalau lokasi Situs Jangraga dikelola dengan baik bisa menyejahterakan warga di sini khususnya dan umumnya untuk semua masyarakat di Kecamatan Cipaku,” terangya.

    Engkus menerangkan, beberapa lalu para pejabat dari Kabupaten pun pernah datang bahkan dari Dinas Perhubungan menjanjikan akan memasang lampu penerangan di lingkungan Situs Jangraga.

    “Pak Kadis Perhubungan telah berjanji akan membantu penerangan. Mudah-mudahan secepatnya dipasang,” kata Engkus.

    Engkus menambahkan, karena di lokasi hutan Situs Jangraga banyak pohon yang usianya sudah ratusan tahun yang perlu dijaga kelestariannya dan belum diketahui jenis dan namanya, dia meminta Dinas Kehutanan membuat papan nama di setiap pohon itu.

    “Selain pohon-pohon itu diberi nama, kami juga perlu papan nama Situs Jangraga dengan mencantumkan aturan-aturan tentang pelestarian kawasan yang dijadikan hutan agar tidak dijarah oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. 

    (Husen Maharaja/Bambang)

    Berita Terbaru

    spot_img