spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    Mulai Sabtu (15/8), Sanksi bagi Warga Tak Bermasker di Banjar Diberlakukan

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Pemerintahan Kota Banjar secara resmi pemberlakuan sanksi bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker mulai pada Sabtu (15/8/2020) mendatang. Penegakan aturan dilakukan setiap hari di wilayah Kota Banjar, Jawa Barat.

    Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih mengatakan, pihaknya akan menerapkan sanksi bagi masyarakat yang tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan.

    “Kami akan memberikan sanksi bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker. Hari ini apel kegiatan penegakan disiplin Covid-19 di wilayah Kota Banjar untuk mensosialisasikan terkait penerapan sanksi tersebut kepada masyarakat yang rencana akan dilakukan sampai 14 Agustus,” kata Wali Kota saat menyampaikan sambutan pada Apel Kesiapan Penegakan Disiplin Covid-19, Jumat (7/8/2020).

    Teknis pemberlakukan penerapan sanksi tersebut, lanjut Ade, dilakukan petugas di lapangan yang akan memberikan tanda pada pengendara yang bandel atau melanggar tidak menggunakan masker.

    BACA JUGA: KPK Analisa Hasil Pemeriksaan Saksi Dugaan Kasus Korupsi Di Kota Banjar

    “Kami akan berikan surat seperti bentuk tilang kendaraan bermotor, terbagi dalam tiga warna. Warna putih bagi warga yang melanggar satu kali, warna biru untuk pelanggar dua kali dan warna merah untuk warga yang melakukan pelanggaran sampai tiga kali,” kata dia.

    “Jika masih ada yang membandel sampai melanggar tiga kali, kita akan sita identitas atau KTP warga tersebut,” ujar Ade menambahkan.

    Sementara Wakil Wali Kota Banjar Nana Suryana mengatakan, pandemi Covid-19 belum selesai. Artinya, bentuk upaya penanganan yang sebelumnya dilakukan harus terus dilanjutkan.

    “Dari awal, penanganan kita sudah bagus sehingga transmisi lokal kita itu bagus. Artinya virus tidak menyebar di kota Banjar dan kita harus menjaga supaya migrasi virus ini tidak terbawa dari migrasi orang,” kata Nana.

    Secara otentik, lanjut Nana, bisa dilihat saat pemeriksaan di tiga pasar yang hasilnya negatif. Padahal, pasar merupakan tempat yang dinilai paling sulit dalam penerapan protokol kesehatan.

    “Hasil swab massal di tiga pasar kemarin, negatif. Hasil positif itu di BA (Banjar Atas) karena itu rest area, dimana orang mampir disana tidak hanya orang Banjar. Artinya migrasi-migrasi virus dibawa orang dari luar. Itu hal yang harus lebih kita perhatikan,” ujar wakil Wali Kota.

    (Budiana/Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img