GARUT,FOKUSJabar.id: Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut, Jawa Barat Tubagus Sopyan mengatakan, berdasarkan hasil hasil kajian sedikitnya 14 kecamatan rawan kekeringan saat musim kemarau.
Menurut dia, ke-14 Kecamatan tersebut menjadi perhatian BPBD bersama instansi terkait lainnya untuk mengantisipasi ancaman rawan air.
“14 Kecamatan tersebut berada di wilayah Garut tengah, selatan dan utara,” kata dia di Garut, Rabu (22/7/2020).
Baca Juga: 461 Hektar Sawah Gagal Panen karena Kekeringan
Pihaknya telah melakukan kajian serta koordinasi dengan pemangku kebijakan atau dinas terkait untuk mengantisipasi dan menanggulangi daerah terdampak saat kemarau.
Pada sektor pertanian, pihaknya melaporkan ke Dinas Pertanian, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terkait saluran air maupun pemanfaatan irigasi di daerah rawan air.
Selanjutnya koordinasi dengan Dinas Sosial, PDAM maupun Dinas Pemadam Kebakaran untuk menyuplai air bersih ke daerah pemukiman penduduk.
Upaya lainnya dalam mengatasinya dengan menerapkan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Program tersebut sudah berjalan dan telah memberikan manfaat bagi masyarakat.
(Bambang/Ant)