spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Tahun 2021, Bappenas Prediksi Pengangguran Capai 12,7 juta orang

    JAKARTA, FOKUSJabar.id: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa memprediksikan jumlah pengangguran di Indonesia akan mencapai 10,7 juta hingga 12,7 juta orang pada 2021.

    Suharso mengatakan hal itu seiring dengan adanya potensi pertambahan jumlah pengangguran yang mencapai 4 juta sampai 5,5 juta orang pada tahun ini akibat pandemi Covid-19.

    “Pada 2020, penganggur diperkirakan akan bertambah 4 juta sampai 5,5 juta orang dan kalau itu terus berlanjut dikhawatirkan pada 2021 akan mencapai 10,7 juta sampai 12,7 juta orang,” ujar Suharso dalam Raker Kementerian PPN/Bappenas bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (22/6/2020).

    Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk 2020 diperkirakan berada di kisaran 8,1 persen sampai 9,2 persen. Atau lebih tinggi dibandingkan target dalam APBN 4,8 persen sampai 5 persen dan realisasi 2019 sebesar 5,28 persen.

    BACA JUGA: Tak Hanya Haji, Saudi pun Tutup Akses Umrah dan Ziarah 

    Suharso menuturkan, untuk target TPT tahun depan akan berada di antara 7,7 persen sampai 9,1 persen. “Kita berharap bisa dikembalikan setidaknya mendekati sebelum pandemi,” tambahnya.

    Menteri PPN/Kepala Bappenas ini menjelaskan, peningkatan pengangguran didorong melemahnya kinerja industri manufaktur yang turun hingga 30 persen selama 10 minggu mewabahnya Covid-19 sehingga banyak pekerja di-PHK dan dirumahkan.

    Suharso melanjutkan, industri manufaktur secara total memiliki jumlah tenaga kerja mencapai 18 juta dengan 9,8 juta yang di dalamnya merupakan manufaktur padat karya sehingga sangat berkontribusi terhadap ekonomi.

    “Sebanyak 9,8 juta itu kalau 30 persen di-PHK dan lebih dari setengah dirumahkan mengakibatkan utilisasi rendah sekali,” terangnya.

    Ia mengatakan potensi lonjakan jumlah pengangguran dikhawatirkan akan menambah jumlah penduduk miskin Indonesia. Jika tanpa intervensi dari pemerintah, berpotensi naik sekitar 4 juta orang.

    “Pada September 2019, BPS menyebutkan 9,22 persen dan tanpa intervensi kira-kira tingkat kemiskinan mencapai 10,63 persen. Naik sekitar 4 juta orang dari 24 juta ke 28 juta orang,” katanya.

    Karena itu, Suharso memastikan fokus dan strategi pemerintah untuk 2021 adalah mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan reformasi sosial yang di dalamnya termasuk menekan jumlah pengangguran dan kemiskinan.

    “Dengan intervensi, kita bisa menekan di bawah 1 juta dan mudah-mudahan rasionya masih bisa satu digit. Pada 2021, kita berharap ditargetkan 9,2 persen sampai 9,7 persen,” tegasnya.

    (ars/ant)

    Berita Terbaru

    spot_img