spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Dinkes Koreksi Pernyataan Wali Kota Bandung Soal 10 Pasien Positif Covid-19

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menegaskan jika tidak ada kluster baru di Kota Bandung. Hal itu terkait pernyataan Wali Kota Bandung, Oded M Danial yang menyebut ada 10 pasien baru dari tiga kluster di Kota Bandung.

    Kepala Dinkes Kota Bandung, dr. Rita Verita menuturkan, munculnya empat orang positif baru di tiga pasar, empat tenaga kesehatan dan dua orang ojek online yang masih reaktif, tidak bisa disebut sebagai kluster baru. Istilah itu merujuk pada banyaknya jumlah pasien baru Covid-19 disebuah lokasi dan dalam momen yang bersamaan.

    “Enggak lah, cuma empat orang kok. Kalau satu pasar semuanya (baru bisa disebut kluster),” ujar Rita di Balai Kota, Jalan Wastukencana Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (8/6/2020).

    BACA JUGA: Dalam 2 Hari, 10 Orang Positif Covid-19 di Kota Bandung

    Menurutnya, selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Kota Bandung, Dinkes Kota Bandung sudah melakukan rapid dan swab test terhadap kelompok yang dianggap rentan yakni pedagang pasar, tenaga kesehatan dan ojek online (Ojol).

    Dalam dua minggu terakhir, pihaknya mengaku sudah melakukan amanat dari Gugus Tugas Covid-19 Nasional untuk melakukan pelacakan agresif dan tes massif di kelompok beresiko tinggi.

    Diantaranya melakukan rapid test terhadap 1.044 pedagang di 43 pasar. Hasilnya, 45 pedagang reaktif kemudian ditindaklanjuti dengan swab tes dan hasilnya empat orang dinyatakan positif Covid-19.

    Untuk tenaga kesehatan, ada 1.046 orang yang sudah dilakukan swab test langsung tanpa rapid test lebih dulu. Hasilnya, total ada 27 orang positif dari 30 puskesmas termasuk empat tenaga kesehatan yang baru dilakukan swab test dua minggu terakhir.

    Sementara untuk ojol, selama dua minggu ini, ada 45 orang yang dilakukan rapid test di tiga pangkalan. Hasilnya, dua diantaranya reaktif dan pihaknya masih menunggu hasil swab test kedua ojol tersebut. 

    Melihat jumlah pasien positif dari tiga sektor yang sudah dilakukan rapid dan swab test, yakni pasar, tenaga kesehatan dan ojol, ketiganya tidak dapat dikatakan sebagai kluster.

    Selain itu, Rita juga mengoreksi pernyataan Oded soal jumlah pasien positif Covid-19. Menurut hitungannya, hanya ada delapan pasien positif Covid-19 baru, bukan 10 pasien.

    Delapan pasien positif Covid-19 tersebut terdiri dari empat pedagang pasar dan empat tenaga kesehatan. Sedangkan dua pengendara ojek online, masih menunggu hasil swab test setelah dinyatakan reaktif Covid-19 berdasarkan rapid test.

    “Dari 45 orang, dua orang reaktif dan sudah ditindak lanjuti dengan swab test, jadi tinggal menunggu hasilnya. Berarti tidak ada kluster baru, apalagi ojol cuma dua, dan rapid bukan swab,” pungkasnya.

    (Yusuf Mugni/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img