spot_img
Minggu 5 Mei 2024
spot_img
More

    PSBB Jabar Usai, Kang Yana: Jangan Ada Pelonggaran

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengakui adanya kenaikan trend pada grafik Covid-19 di Kota Bandung. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya grafik Orang Dalam Pemantauan (ODP) 3645, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 822, positif 288, sembuh 320, dan meninggal 36 orang.

    Meski untuk tingkat kesembuhan lebih tinggi dari angka kematian, Kang Yana mengimbau masyarakat tetap waspada karena dikhawatikan adanya gelombang kedua pandemic covid-19.

    “Kalau saya lihat tren kembali naik, suka tidak suka, jangan ada pelonggaran. Harus hati-hati dalam melaksanakan aturan pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jabar. Terlebih sektor apa saja yang akan mulai dilakukan pelonggaran,” ungkap Kang Yana di Balai Kota , Jalan Wastukencana Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (18/5/2020).

    BACA JUGA : Yana: Kunci PSBB Berhasil Adalah Kesadaran Masyarakat

    Terkait hal tersebut, Ia mengaku jika pihaknya akan melakukan sosialisasi. Sebelumnya, pihaknya akan menggelar evaluasi menjelang PSBB Jabar selesai.

    “Yang pasti seperti apa mekanismenya, nanti akan ada evaluasi Wali Kota bersama Forkopimda serta Tim Gugus tugas dan teknisnya seperti apa, pasti kita sosialialisasikan. Hanya saja, saat ini belum bisa diinfokan seperti apa jalur mekanisme nanti,” terangnya.

    Pihaknya mengaku, tidak mudah untuk melaksanakan teknis pelonggaran di lapangan. Terlebih untuk sektor ekonomi dan kesehatan. Jika satu sisi dilakukan pelonggaran, misalnya untuk sektor ekonomi, maka sektor kesehatan akan terdampak. Bisa jadi kenaikan angka untuk PDP, ODP serta positif Covid-19.

    “Sementara jika Kesehatan yang diperketat dengan mekanisme perketat jalur ekonomi, akan berdampak pula terhadap laju ekonomi yang menurun. Disinilah dibutuhkan kebijakan yang tidak main-main,” tutur Yana.

    Lebih Lanjut wakil walikota bandung menambahkan, sebagai orang yang sempat dinyatakan positif, dirinya sangat mengkhawatirkan adanya peningkatan gelombang kedua Covid-19.

    “Saya sebagai mantan penderita Covid-19, khawatir gelombang kedua terjadi dan bisa lebih berbahaya. Jadi tetap harus di evaluasi dengan baik,” pungkasnya.

    (Yusuf Mugni/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img