spot_img
Kamis 2 Mei 2024
spot_img
More

    Harga Gula Pasir dan Bawang Merah Meroket

    CIANJUR, FOKUSJabar.id: Harga gula pasir dan bawang merah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat meroket belakangan ini selama bulan ramadan, hal tersebut diketahui meningkatanya permintaan sedangkan stok dari agen dan distributor menurun.

    Kasubag TU Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Induk Pasirhayam Cianjur Sampurna mengatakan, kendati permintaaan dan stok yang menipis namun dirinya, memastikan sejumlah komoditi yang saat ini sedang meningkat permintaanya bisa mencukupi hingga lebaran nanti.

    “Gula per kilogram di pasaran dijual Rp16.000 yang HETnya Rp12.500 per kilogram, sedangkan bawang merah dijual Rp40.000 per kilogram yang harga normalnya Rp.27.000 per kilogram. Tingginya harga kedua komoditi tersebut karena pemakaian warga yang meningkat selama puasa,” katanya, Kamis (14/5/2020).

    Guna menstabilkan harga komoditi tersebut pihaknya segara berkoordinasi dengan agen dan distributor untuk memastikan ketersediaan stok komiditi yang saat ini mulai menipis.

    BACA JUGA: Harga Gula Terus Meningkat

    Kemudian untuk menyetabilkan harga pemerintah kabupaten Cianjur akan menggelar oprasi pasar bersma bulog jika harga komuditi sembako terus meningkat hingga lebaran nanti.

    Namun kata Sampurna, kecil kemungkinan harga akan melambung tinggi karena tingkat pesanan tidak setinggi lebaran tahun lalu. Sehingga pihaknya memperkirakan kenaikan dapat ditekan dengan minimnya pemesanan yang hanya mengandalkan pesanan warga karena pemesanan tertinggi biasanya dari pengusaha hotel dan rumah makan.

    “Kenaikin harga gula dan bawang sekarang paling di kisaran 25 persen karena pembeli berkurang akibat wabah corona. Namun kami menjamin untuk stok gula pasir dan bawang merah di Pasar Induk Cianjur akan mencukupi hingga Lebaran,” katanya.

    Sementara Hendra pedagang bawang di Pasar Muka Cianjur, mengatakan adanya pembatasan pemesanan di tingkat agen dan distributor membuat harga bawang merah di pasaran merangkak naik, ditambah tingginya pemakaian selama bulan puasa hingga Lebaran.

    “Kami tidak tahu apa penyebab pemesanan dibatasi, kemungkinan stok di tingkat agen dan distributor juga kurang. Namun kami berharap harga kembali normal dan harga tidak sampai meroket menjelang lebaran karena akan berdampak terhadap penjualan,” katanya.

    (As/ANT)

    Berita Terbaru

    spot_img