JAKARTA, FOKUSJabar.id: Para pekerja dari kaum milenial dinilai kesulitan menjalani aturan bekerja dari rumah (work from home, WFH) ditengah pandemi Covid-19. Hal tersebut terungkap berdasarkan riset yang dilakukan Engine Insights for Smartsheet.
Para pekerja dari kaum milenial merasa WFH adalah hal yang berat untuk dilakukan. Faktanya, meski 95 persen warganet merupakan kaum milenial, namun mereka mengakui kesulitan menjalani pola WFH atau bekerja dari dari jarak jauh.
Survei yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan, lebih dari 80 persen tenaga kerja dari kaum milenial merasa kurang terhubung atau minim komunikasi daripada sebelum pandemi COVID-19. Selain itu, sejak mulai bekerja dari rumah, sekitar 70 persen pekerja merasa kurang mendapat informasi tentang apa yang terjadi di dalam perusahaan mereka.
Dari angka 70 persen tersebut, sebagian besar adalah pekerja dari kaum milenial. Sebagian besar responden mengeluhkan komunikasi yang selalu jadi persoalan dan kini menjadi satu masalah serta tantangan yang lebih besar.
Meskipun komunikasi dapat dilakukan melalui telepon, surel, bahkan video konferensi, lebih dari 40 persen pekerja gen-z dan milenial tetap merasa komunikasi yang dilakukan tidak efektif.
Selain itu, hampir sepertiga dari semua pekerja melaporkan jika mereka tidak bisa memahami status proyek yang sedang dikerjakan. Lalu, lebih dari 40 persen gen-z dan milenial mengatakan jika sulit untuk mengumpulkan informasi yang mereka butuhkan dibandingkan dengan para pekerja gen-X dan boomers.
(ars/ant)
