Jumat 6 Desember 2024

Sukabumi dan Karawang Menyusul Terapkan PSBB

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Karawang jadi wilayah yang akan didahulukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang akan melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada gelombang ketiga setelah Bodebek dan Bandung Raya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan, bilamana melihat peta sebaran positif Covid-19 dua daerah tersebut paling memungkinkan didahulukan bilamana PSBB gelombang ketiga dilaksanakan.

“PSBB gelombang ketiga masih di bahas, hanya kalau dilihat dari peta kelihatannya mungkin kalaupun ada gelombang ketiga ini yang didahulukan adalah kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Karawang,” ujar Daud, Rabu (22/4/2020).

BACA JUGA: Emil: PSBB Hari Pertama Masih Kurang Sosialisasi

Diketahui, berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi virus corona Kabupaten Sukabumi, terhitung pada Selasa (21/4) sekira pukul 12.00 WIB, jumlah total ODP dari awal hingga saat ini terdapat 3.632 orang. Namun yang selesai pemantauan terdapat 3.082 orang. Sementara yang masih dalam pemantauan terdapat 550 orang.

Adapun jumlah PDP terdapat 99 orang dan 58 orang selesai pengawasan dan 36 orang masih dalam pengawasan serta lima orang PDP meninggal dunia. Sedangkan pasien yang positif covid 19, berdasarkan hasil sample swab dari awal hingga saat ini, ada lima orang dan dua orang sembuh.

Sedangkan, jumlah total pasien positif corona di Kabupaten Karawang sebanyak 69 orang hingga Selasa (21/4) pukul 16.00 WIB. Saat ini, terdata total 165 orang berkategori PDP, dengan rincian selesai atau sembuh 88 orang, masih dalam pengawasan 72 orang dan meninggal 5 orang.  

Untuk ODP total ada 3.268 orang. Selesai pemantauan 2.172 orang, masih dalam pemantauan 1.096 orang dan OTG sebanyak total 375 orang, selesai 113 orang, masih dalam pemantauan 262 orang.

Daud mengaku sejauh ini memang belum ada pengajuan resmi untuk menggelar PSBB dari Kabupaten Sukabumi maupun Kapaten Karawang oleh kedua kepala daerah masing-masing.

“Sejauh ini belum ada pengakuan resmi dari kepala daerah yang bersangkutan tapi secara verbal ini sudah menjadi perbincangan di Gugus Tugas Percepatan Penangulangan Covid-19,” katanya.

Lebih lanjut, Daud menambahkan, pihaknya telah menyebarkan 93.680 Rapid Diagnostic Test ( RDT) ke  kabupaten kota. Adapun laporan yang sudah diterima yaitu sebanyak 79.549 telah digunakan dan sebanyak 1.993 terkonfirmasi positif berdasarkan RDT.

“Laporan yang kami terima (RDT) sudah dilakukan di 27 kabupaten kota, tentunya tidak merata. Ini sesuai dengan data yang kami lihat mana daerah yang lebih banyak positif, ini yang lebih diperhatikan untuk rapid test,” kata dia.

(Asep/As)

Berita Terbaru

spot_img