BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kota Bandung kembali menarik perhatian kota lain di dunia. Kali ini, Kota Harar, Ethiopia, tertarik menjadi sister city Kota Bandung.
Kota Harar tertarik menjalin kerja sama di bidang kesehatan, budaya, ekonomi, wisata halal, pendidikan dan keagamaan. Hal itu terungkap saat Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menerima kunjungan Duta Besar Ethiopia untuk Indonesia, Admasu Tsegaye di Balai Kota, Jalan Wastukencana Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/2/2020).
Oded mengaku antusias dengan rencana kerja sama. Apalagi setelah dirinya mengetahui potensi yang dimiliki Kota Harar.
“Duta besar Ethiopia kesini untuk menawarkan kerja sama sister city antara Kota Bandung dengan Kota Harar. Menurut mereka, Kota Harar di sisi kultur dan geografisnya hampir mirip dengan Kota Bandung. Mereka berharap bisa bekerja sama di bidang pendidikan dan ekonomi ,” kata Mang Oded.
Mang Oded mengungkapkan, Kota Bandung menurut mereka cukup pluralisme dan kondusif dari berbagai hal. Sebab, di Ethiopia memiliki pemeluk agama yang beragam, Kristen, Yahudi dan didominasi Muslim.
“Mereka ingin meningkatkan kerja sama yang positif dan konstruktif. Untuk sementara, secara teknis kami kaji terlebih dahulu dari sisi menguatkan output dan manfaatnya untuk Kota Bandung ” ujarnya.
Ia berharap, kerja sama bisa menjadi ajang untuk bertukar pikiran dalam rangka menggali pendidikan dan keagamaan Islam. Hal itu mengingat keberadaan umat Islam di Kota Harar dianggap sebagai kota suci keempat dalam agama Islam, dengan lebih dari 82 masjid, dan tiga dari antaranya berasal dari abad ke-10.
Sementara Duta Besar Ethiopia untuk Indonesia, Admasu Tsegaye mengakui, Ethiopia tengah gencar memperkenalkan budaya serta wisata halal sebagai unit bisnis baru. Hal itu mengingat banyaknya warga muslim yang berdatangan dari kawasan Afrika bagian utara.
“Ini merupakan lawatan resmi yang pertama kali menindaklanjuti kerja sama dan juga mengenai berbagi ilmu mengenai pendidikan dan keagamaan di Kota Bandung. Karena di Ethiopia memiliki potensi yang sangat tinggi dalam wisata dan budaya nya,” ucap Admasu.
(Yusuf Mugni/ars)
