spot_img
Minggu 28 April 2024
spot_img
More

    Banyak Dukungan, Mang Oded Optimis Program Kang Pisman Berhasil

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Program penanganan sampah Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) mendapatkan dukungan dari Universitas Pasundan (Unpas). Kampus ternama di Kota Bandung ini siap menyukseskan program Kang Pisman.

    Rektor Universitas Pasundan Bandung, Prof. Eddy Jusuf menegaskan, Unpas bertekad ikut menyukseskan program Pemkot Bandung salah satunya Kang Pisman. Seluruh civitas academica Unpas akan mulai memilah dan memilih sampah di seluruh kampusnya.

    “Salah satu yang besar yaitu program Citarum Harum. Unpas mengadakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN Tematik) yang diikuti mahasiswa Unpas di sepanjang DAS Citarum,” ungkap Eddy di Universitas Pasundan (Unpas), Jalan Dr. Setiabudi Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/2/2020).

    Menurut Eddy, KKN Tematik ini akan terus berlanjut. Kedepan, mahasiswa akan membuat beragam produk terkait dengan sampah. Seperti pemecah sampah plastik, alat pembuat biopori dan sejumlah alat kebersihan kepada masyarakat.

    “Mahasiswa mengadakan pelatihan pengelolaan sampah dan monitoring kualitas air, memberikan pembekalan dengan narasumber dari Unpas dan pewakilan dari tim Citarum Harum,” katanya.

    Sementara Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, pemkot Bandung semakin optimis dengan program Kang Pisman, karana banyak dukungan dari unsur pendidikan.

    “Saya senang sekali, Kang Pisman didukung unsur pendidikan seperti Unpas. Kita akan terus masifkan program ini agar masyarakat lebih paham mengenai pentingnya lingkungan dengan cara mengelola sampah mulai dari sumbernya,” ujar Mang Oded.

    Mang Oded menginginkan program Kang Pisman menjadi budaya di masyarakat. Karena hal itu berkaitan dengan kebersihan lingkungan mulai dari mengelola sampah sampai menjaga lingkungan. Sedangkan kebersihan lingkungan menjadi bagian penting dalam kehidupan. 

    “Kelola sampah itu cukup dengan memisahkan mana yang organik dan anorganik. Dasarnya seperti itu, jika sudah terbiasa bisa memilah sampah yang lebih spesifik lagi,” terangnya.

    Lebih lanjut Mang Oded menjelaskan, sejumlah cara penanganan sampah. Di antaranya lewat Lodong Sesa Dapur (Loseda). Warga pun bisa dengan mudah melaksanakan Loseda dengan membuat pipa dan mengisinya dengan sampah organik.

    “Nanti hasilnya itu bisa menjadi pupuk. Sehingga tanaman di rumah sudah tersedia pupuk. Tidak perlu membeli, itu lebih hemat,” katanya.

    Menurutnya, saat ini tinggal membiasakan masyarakat berperilaku mencintai lingkungan mulai dari tempat tinggal masing-masing.

    “Mulai dari tidak membuang sampah sembarangan, itu peduli lingkungan. Mari ubah dengan buang sampah serta memilah dan memilihnya. Peduli lingkungan dengan menjaga kebersihan,” pungkasnya.

    (Yusuf Mugni/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img