spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Lewat Puskesmas, Pemkot Bandung Tekan ODGJ

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Bandung tahun 2019 mencapai angka 3.511. Data tersebut diperoleh berdasarkan estimasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

    Dan akhirnya seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Bandung berhasil mencari penderita ODGJ sampai diangka 3.227.

    “Angka yang kami dapat berarti sudah mencapai 91,9 persen dari target hasil estimasi Kemenkes. Kami juga terus terang agak kaget ketika angka itu ada, ternyata ketika Puskesmas bergerak mulai dari screening, kemudian ditelusuri mulai dari SD-SMP hingga masyarakat sampai lansia ternyata yang masuk ODGJ berhasil ditemukan,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rosye Arosdiani usai acara launching Asmara Sejiwa (Atasi Bersama Sehat Jiwa) di UPT Pukesmas Babakansari, Kiaracondong Kota Bandung Jawa Barat Rabu (19/2/2020).

    Rosye mengatakan, di Kota Bandung ada dua Kecamatan dengan tingkat ODGJ terbanyak yaitu Kecamatan Buah Batu dan Kiaracondong.

    “Untuk di wilayah Babakansari sendiri di estimasi ada 184 khasus untuk ODGJ sudah masuk 118 kasus dalam satu kecamatan Kiaracondong. Dan angka tersebut merupakan penderita ODGJ berat, karena itu Pemeritan Kota (Pemkot) Bandung dalam hal ini Dinkes menghadirkan Asmara Sejiwa di UPT Puskesmas Babakansari,” katanya.

    Sementara untuk wilayah Buah Batu, pihaknya telah lebih dulu menghadirkan Konseling untuk ODGJ pada tahun lalu. Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisir angka ODGJ di Kota Bandung.

    “Hadirnya Asmara Sejiwa tentunya kami mengapresiasi. Karena ODGJ di Kecamatan Kiaracongdong ini cukup tinggi. Untuk itu Asmara Sejiwa hadir sebagai upaya cepat tanggap oleh kewilayahan kerjasama dengan UPT Puskesmas untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang Insya Allah bisa menangani masalah para pengintas atau ODGJ,” jelas Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.

    Dengan begitu, Yana berharap masalah ODGJ bisa selesai di level Puskesmas.

    “Mudah-mudahan masalah pengintas bisa terselesaikan disini (Puskesmas) tidak perlu lagi di rujuk ke RS Kejiwaan seperti RS Cisarua. Selain itu juga SDM yang disiapkan merupakan orang-orang yang ahli dibidangnya. Sehingga pasien dapat dikontrol disini,” pungkasnya.

    (Yusuf Mugni/Bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img