BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kepala Bidang Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Ajam Mustajam mengatakan, untuk seleksi petugas haji tahun ini, Kemenag RI telah menerapkan regulasi baru. Artinya, pada tahap seleksi ini, penyelenggaraannya akan diawasi secara ketat.
“Seleksi petugas haji tahun ini, saya lebih mudah memantau pelaksanaannya. Karena semua sudah dibagi sesuai porsinya, sehingga untuk tahap kedua tinggal dilihat dari peringkatnya, yang jelas lebih ketat,” jelasnya kepada FOKUSJabar.id, Senin (10/2/2020).
Menurut dia, ketatnya seleksi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kloter dilakukan karena para petugas tersebut langsung melayani jemaah haji dari awal pemberangkatan sampai pulang ke tanah air.
“Bahkan sampai pada pelatihan integrasi pun para petugas ini belum tentu akan berangkat karena masih ada rangkaian seleksi. Terutama pada Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) yang akan diseleksi pengetahuannya dan sertifikasinya mengenai pelayanan ibadah jemaah haji,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa penentu keberhasilan yang lulus seleksi adalah dari hasil usaha peserta sendiri. “Saya tidak mau mengkhianati hasil dan usaha para peserta yang sudah menyediakan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk mengikuti seleksi,” ungkapnya.
Menurut informasi yang disampaikannya bahwa operasional ibadah haji tahun 1441H/2020M terdapat kenaikan jumlah kloter yaitu 100 kloter jemaah haji Jawa Barat yang akan diberangkatkan.
(Asep/Bam’s)
