spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Hadapi PON XX, KONI Jabar Petakan Potensi Non Teknis di Papua

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: KONI Jabar memetakan potensi gangguan non teknis saat pelaksanaan PON XX pada Oktober 2020 mendatang di Provinsi Papua. Beberapa langkah antisipasi pun sudah disiapkan untuk menjamin kenyamanan dan ketenangan atlet saat bertanding.

    Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin menuturkan, pelaksanaan PON XX di Bumi Cendrawasih memiliki situasi dan kondisi yaang berbeda dibanding gelaran PON sebelumnya. Termasuk dari sisi sosio kultural di Papua.

    “Kita akan berangkatkan tim pendahulu untuk memantau kondisi di Papua, Baik dari sisi geografis, kesiapan sarana prasarana, ketersediaan sarana pendukung, hingga kondisi sosio kultural di sana,” ujar Ahmad saat ditemui di sela-sela pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Jabar 2019 di Grand Aquila Hotel, Jalan Pasteur Kota Bandung, Rabu (11/12/2019).

    Pihaknya pun berencana memberikan gambaran kepada atlet, pelatih, maupun cabang olahraga berdasarkan hasil pantauan dari tim pendahulu. Dengan demikian, atlet dan pelatih memiliki sedikit gambaran mengenai kondisi yang akan dihadapi di Bumi Cendrawasih saat PON XX digelar.

    “Selama masih di bumi nusantara dan dalam suasana Bhineka Tunggal Ika, saya pikir semua akan berjalan baik. Pelaksanaan PON XX di Papua pun menjadi bukti persatuan Indonesia,” tambahnya.

    Gelaran PON XX di Papua, digelar di empat kota/kabupaten yang sebelumnya akan digelar di 10 kota/kabupaten. Yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika.

    Di empat kota/kabupaten tempat digelarnya pertandingan PON XX, pihaknya akan menunjuk masing-masing penanggungjawab. Mereka akan bertanggungjawab terhadap pencapaian target di setiap cabang olahraga yang dipertandingkan di masing-masing kota/kabupaten.

    “Termasuk bagaimana menjadi kenyamanan, keamanan, hingga konsentrasi para atlet untuk bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mereka di arena PON XX. Kita pun berharap pelatih serta pengurus cabang olahraga bisa menjadi motivator bagi atlet sehingga bisa tampil maksimal dalam kondisi apapun,” tuturnya.

    Dari sisi teknis kemampuan, Ahmad mengaku jika atlet Jabar masih memiliki keunggulan. Hal tersebut dilihat dari hasil babak kualifikasi PON XX yang sudsh digelar dimana Jabar sudah memastikan meloloskan sekitar 800 orang atlet.

    Tak hanya itu, beberapa cabang olahraga pun masih menunjukkan kualitas mereka di ajang babak kualifikasi PON XX maupun di beberapa even kejuaraan tingkat nasional lainnya. Seperti taekwondo, pencak silat, dan beberapa cabang olahraga unggulan Jabar lainnya.

    “Meski dengan kondisi dukungan minim, dari sisi anggaran, namun atlet Jabar masih bisa memperlihatkan dan mempertahankan keunggulannya dari provinsi pesaing lain. Ini yang harus kita pertahankan dan tingkatkan di PON XX nanti, bagaimana atlet bisa nyaman, aman, tenang, dan mengeluarkan kemempuan terbaiknya di arena PON XX,” tegasnya.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img