spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Djati Pranoto Bertekad Kembalikan Kejayaan Panjat Tebing Jabar

    BANDUNG, FOKUSJabar.id : Djati Pranoto merupakan wajah lama di olahraga panjat tebing. Tidak hanya di Jawa Barat, nama Djati Pranoto pun tercatat di pena sejarah olahraga panjat tebing nasional.

    Pria yang lahir di Ambon, 13 Januari 1962 ini menjadi salah seorang pendiri organisasi panjat tebing, FPTI, di Jawa Barat pada tahun 1990. Bahkan, Djati sempat menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi FPTI Jabar periode pertama dan Ketua FPTI Jabar masa bakti 2001-2005.

    Di nasional, seperti dikutip dari wikipedia, Djati Pranoto tercatat sebagai speed climbing pertama di Indonesia bersama Sandy Febryanto (alm). Saat itu, Djati bersama bersama Sandy Febryanto (alm) melakukan speed climbing pertama di Indonesia di Tower I Tebing Parang di tahun 1988 atau tahun yang sama dimana organisasi panjat tebing, Federasi Panjat Gunung dan Tebing Indonesia (FPTGI) lahir.

    Dari sisi prestasi di olahraga panjat tebing, Djati Pranoto pun sudah mampu menorehkan tinta emas. Sejak tahun 1982 sampai 1992, Djati sudah banyak menjadi juara di berbagai kejuaraan panjat tebing tingkat nasional. Termasuk meraih medali perak pada PON XIV tahun 1996 di Jakarta.

    “Niat saya mencalonkan sebagai Ketua Umum FPTI Jabar 2019-2023 ini baik karena ingin perbaiki panjat tebing Jabar kembali ke marwahnya. Saya ingin panjat tebing Jabar ini kembali menjadi barometer di Indonesia,” ujar Djati saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (5/12/2019).

    Djati mengaku, dirinya pun mendapat dukungan dari pengurus FPTI provinsi lain untuk maju sebagai Ketua Umum FPTI Jabar 2019-2023. Bahkan beberapa pengurus FPTI dari provinsi lain menyebut jika Jabar tidak masuk dalam persaingan mereka di ajang-ajang tingkat nasional.

    “Pengurus dari provinsi lain bahkan menelpon saya jika Jabar harus dipimpin pak Djati, kalau mereka yang tidak milih itu bodoh. Mereka bilang, kalau saya naik maka Jabar bisa menjadi tolok ukur provinsi lain. Ini kondisi yang bikin saya sedih,” tuturnya.

    Terkait pencalonannya yang akan bersaing dengan petahana Insan Budiman, Djati mengaku siap berkompetisi. Dirinya cukup yakin dan optimis dengan tim yang dimiliki serta keingingan FPTI kota/kabupaten untuk menjadikan panjat tebing Jabar kembali disegani di Indonesia.

    “Jika terpilih, pembenahan yang akan saya lakukan yakni dengan kembali menggiatkan pembinaan-pembinaan di pengcab FPTI kota dan kabupaten karena mereka sebagai ujung tombak. Pengprov (sebenarnya) hanya menerima hasil pembinaan dari pengcab, karena itu saya akan buat silabus kepelatihan bagi setiap pengcab sehingga tidak ada kesenjangan pembinaan termasuk memperbanyak sirkuit,” tegasnya.

    (ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img